44. - Unreal Love

12.9K 671 349
                                    

Playlist : Merasa Indah - Tiara Andini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist : Merasa Indah - Tiara Andini

~•~

Everest menarik tangan Embun untuk masuk ke dalam rumah megah miliknya.

"Sakit, Rest," keluh Embun karena sejak dari tadi Everest terus menarik lengan Embun dengan erat dan sangat kencang.

"Rest, ini sakit. Sakit," ujar Embun setengah berteriak sambil terus memukul tangan Everest menggunakan tangan sebelah kirinya yang tidak disentuh oleh cowok itu.

Everest hanya diam, cowok itu tidak melakukan apapun selain menarik tangan Embun agar mengikutinya ke arah yang diinginkan oleh Everest.

"Rest, jangan Nak. Kasian dia Nak," tiba-tiba seorang wanita paruh baya menghampiri Everest untuk mencegah cowok itu.

Embun yang dari tadi memberontak, mendadak diam saat melihat keberanian wanita dihadapannya.

Embun pernah mengunjungi rumah Everest sebelumnya, tapi ia belum pernah melihat keberadaan wanita itu disini. Hal itu cukup membuat Embun untuk penasaran.

"Misum nggak usah ikut campur," ujar Everest menekankan setiap kata dari kalimatnya. "Ini bukan urusan Misum,"

"Inget Nak. Inget," wanita itu mengusap lengan Everest sambil menggelengkan kepalanya.

"Misum menjauh! Jangan kelewat batas. Misum tau kan apa yang bakal terjadi kalo Misum terus ngehalangin?" bentak Everest membuat wanita itu benar-benar menurut untuk menjauh dari tubuh Everest.

Everest tanpa membuang banyak waktunya kembali menyeret Embun kembali. Embun seolah kembali sadar dan kembali memberontak.

"Gue bukan binatang, brengsek," ujar Embun berusaha melepaskan tarikan Everest.

Embun terus memukul tangan Everest. "Sakit, Rest, Please. Lo nyakitin gue, Rest,"

Everest sama sekali tidak peduli, ia terus membawa Embun ke kamarnya. Everest membuka pintu itu dengan kencang.

"Mau ngapain Rest? Lepas Rest," pinta Embun memohon.

"Sakit, Rest, sakit," Embun meminta, rasa takutnya mulai mendominasi.

Everest terus membawa Embun sampai di depan pintu kamar mandi, cowok itu membawa gadisnya ke dalam.

Sampai di samping bath up, Everest menggendong Embun dan mendudukkan gadis itu.

Embun ingin bangkit namun Everest dengan cepat menahan gadis itu.

Everest menghidupkan shower dan mengarahkan ke tubuh Embun. Membuat Embun sangat terkejut.

"Rest, dingin, Rest," Embun memberontak. "Cukup! Apa yang lo lakuin?! Sadar!" bentak gadis itu.

Everest membuka tutup botol sabun miliknya dan menuangkan satu botol penuh sabun itu ke tubuh Embun.

EVERESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang