21. - Ingin Lepas

16K 816 31
                                    

Embun pergi ke sekolah bersama Everest. Seperti biasa, pasti ada yang diam-diam mencuri pandang pada mereka.

"Shit!" umpat Everest begitu turun dari motor.

Embun tersentak. "Ada apa?" tanyanya khawatir.

Everest tidak menaggapi pertanyaan Embun, cowok itu langsung naik ke atas motornya lagi. 

Everest ingin memasang helm namun pertanyaan Embun menghentikannya. "Ada apa Rest?" tanya gadis itu ulang.

"Gue lupa sesuatu. Gue harus balik," tegas Everest.

"Emang bisa keluar lagi dari gerbang?"

"Gampang, ini kerjaan gue sehari-hari,"

"Yakin?"

"Hm," Everest lalu langsung memasang helmnya, ia langsung menghidupkan motornya lalu melaju kencang meninggalkan Embun begitu saja.

🦋🦋

Embun masuk ke kelas yang sudah ramai karena memang bel akan berbunyi sebentar lagi, Everest selalu mengantar cewek itu mepet dengan jam masuk kelas. Saat Embun bertanya, Everest malah menjawab. "Kalo gue gak bawa lo, gue masuk sesudah bel masuk. Jadi lo bersyukur aja, gue mau masuk cepet kaya gini."

"Hai La," sapa Embun pada Pelangi saat Embun sudah duduk di sebelah gadis itu.

"Gue mau ngomong sama lo!" ujar Pelangi menggebu-gebu.

"Lo kenapa ngegas gini?" tanya Embun heran.

"Lo bohong kan kemarin? Lo bolos sama pacar lo kan?" tanya Pelangi pelan, walaupun ia marah ia harus menjaga nama baik Embun agar orang lain tidak tau.

"Ha—ah?"

"Lo gak bisa bohong sama gue, gue tau seberapa penting sekolah bagi lo Bun! Apalagi minta buatin surat sama temen,"

"Enggak La, lo salah—"

"Lo gak bisa bohongin gue Bun, awalnya itu emang dugaan gue. Tapi ternyata gue bener. Gue chat Mama lo nanya lo udah berangkat ke sekolah atau belum," jelas Embun. "Dan lo tau apa jawaban Mama lo? Udah katanya."

"La gu—"

"Lo kemana Bun? Lo yang sepolos ini bohong? I can't believe all of this, really!"

"La apapun yang lo pikirin gue gak seburuk itu."

"Everest jahat ya bikin lo jadi kayak gini?"

Embun sangat mengenal Pelangi. Ia bisa menduga apa yang ingin gadis itu lakukan setelah ini. "Everest bukan lawan lo La."

Pelangi hanya diam.

"La," panggil Embun.

"Gue memang takut sama dia, tapi kalo lo yang jadi sangkutannya gue gak bisa diem Bun. Lo temen gue."

"Dia pacar gue La. Gak usah cari masalah sama dia, lo yang memperingatkan gue waktu itu kan?"

"Gue bingung sama hubungan Lo Bun, apa yang lo jalanin sekarang itu bukan Lo."

"Tapi nyatanya ini gue la. Gue."

"Enggak Bun, beda."

"Lo tau dia siapa. Lo juga memperingatkan gue waktu itu kan? Dia berkuasa La. Dia bukan lawan kita."

"Kita? Berarti lo juga dalam masalah sama cowok itu?"

🦋🦋

Everest berada di Rumah Sakit untuk membantu pengurusan pengobatan Zaki di luar negri.

EVERESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang