Prolog.

11.3K 250 2
                                    


Udara di daerah kota ini sangat mendukung. Cuaca dingin dengan embun malam seolah menambah kesan mistis dari kota kecil ini, lorong-lorong gelap yang dipenuhi oleh para pemabuk,belum lagi para remaja yang mengisi taman dengan cerita romance mereka. Hal ini  menambah kesan lain.

Disebuah gang sempit seorang gadis manis lari dengan kecepatan maksimal nafasnya memburu,tidak ada waktu untuk melihat kebelakang. Yang ada di kepala cantiknya ini bagaimana dia harus lari lebih cepat agar bisa selamat. Tidak terdengar suara yang meneriakinya,seolah dia berlari tanpa ada yang mengejar.

Berhenti sejenak untuk menarik nafas,alih-alih merasa tenang, dengan tiba-tiba dia merasa seolah ada orang lain di lorong yang gelap ini. Matanya melihat sekiling dengan posisi waspada. Tiba-tiba dia melihat orang lain di lorong ini, dari penampilannya dapat ditebak bahwa dia adalah seorang laki-laki.

Tapi tunggu sebentar tatapan. Tatapan laki-laki ini tidak lepas darinya. Apakah sesuatu yang buruk akan terjadi? Tanyanya dalam hati.

" Mau pulang bareng ? " Tanya si laki-laki ini setelah beberapa saat keadaan kembali hening , dari gaya pakaiannya Sea dapat menyimpulkan bahwa laki-laki yang di depannya ini pasti masi bersekolah,gaya cesual seperti ini biasanya gaya anak muda zaman sekarang.

Hanya anggukan sebagai jawaban Sea kepada laki-laki yang ada di hadapannya ini.


NEXT 

THE LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang