11. Hiraeth

2.6K 76 2
                                    


I been laying all night
Waiting for your call
Waiting for you coming, running back to me again

Behind the cloud-yaeow


Kita semua pernah ada diposisi ingin kembali ke masa lalu, mungkin ada yang ingin diperbaiki, atau kadang hal yang paling lucu adalah kita ingin kembali ke masa dimana kita menjadi anak kecil yang tidak tau hal apapun, dan yang hanya ingin bermain.

Semua hal akan terasa indah jika hal itu kembali diposisinya, atau yang kita mau terjadi. Semua akan terasa indah jika hal yang kita inginkan terwujud, tapi dunia tidak sebaik itu dengan membiarakan kita bahagia tanpa berlapis luka.

Jantung Sea mulai berpacu dengan ritme yang tidak lambat, istilahnya dag dig dug. Bukan karena mau ditembak atau apa, tapi ini hal yang buruk untuk keadaan Sea.

Mobil yang ditumpangi Sea mulai melaju keujung kota tempat nanti mereka akan kerja kelompok.

"Lo nggak apa-apa Sea?"

"Apa-apa"

"Maksudnya?"

"Gue kenapa-kenapa, atau lebih tepatnya tidak baik-baik saja" Sea diam sebentar "Kalau nanti gue kenapa-kenapa tolong hubungi Miss Zoya" lanjut Sea sambil melihat keluar kaca mobil, dimana pemandangan diluar itu menarik perhatiannya.

"Valle Verzasca" Semi tiba-tiba mengatakn kata yang tidak pernah di dengar oleh Sea.

"What that?"

"Jalan ini mirip kaya jalan ke Valle Verzasca"

"Coba jelasin"

"ini salah satu tempat wisata di Swiss, tempatnya bagus banget. Airnya warna hijau terus dingin banget. Dan yang bikin gue suka dari tempat itu karena tenang, banyak batu-batu yang cantik ditambah dengan suara gemericik air, benar-benar terasa tenang dan nyaman" jelas Sem.

"Nanti gue kesana" sahut Sea

Semi menoleh kearah Sea, dimana ternyata Sea sedang tersenyum sambil melihat kearah pepohonan sepanjang jalan. Hati Semi tiba-tiba menghangat, entah apa yang terjadi tapi Semi merasa nyaman saat melihat tatapan tenang yang terpancar dari mata Sea.

Mereka memasuki daerah dengan rumah bergaya Victoria yang berjejer rapi, terkesan sedikit mistis menurut Sea tapi cantik. Sea rasa seperti diadegan film The Vampire Diaries.

"Tidak jauh lagi Sea, kita udah mau sampai"

Jantung Sea berdetak dengan cepat saat Semi selesai berbicara. Dunia Sea sedang tidak baik-baik saja, perlahan Sea mulai melihat ujung dari air biru yang berkumpul itu. Indah memang, tapi tidak bagi Sea yang mengidap thalassophobia.

"What's up bro" sambutan yang dilakukan Mark pada Semi saat mereka tiba disebuah rumah bergaya klasik yang tepat dipinggir pantai.

Sea berjalan dengan kaku, nafasnya sedikit memburu. Tapi dia berusaha baik-baik saja seolah tidak terjadi apa-apa.

"Lo ngapain datang dengan dia?" tanya Amber dengan sinis.

"Dia nggak ada tumpangan lagian gue sendiri kok yang ngajak dia" jelas Semi sambil melirik kearah Sea berjarak agak jauh.

"SEMI!!" teriak Mora sambil berlari kearah Semi dan melompat digendongan Semi.

"Hey girl" jawab Semi dengan tersenyum sambil menggendong Mora seperti bayi.

Mereka tenggelam dalam dunia mereka masing-masing tanpa menyadari kalau Sea sedang mati-matian mengatur nafasnya yang sedang memburu karena phobia yang dia alami.

"Ayo masuk" ajak Mora

The Lust 

Sudah hampir dua jam mereka mengerjakan tugas, tanpa terasa waktu sudah hampir sore. Sea yang sudah pucat menahan dengan hebat degupan jantung yang dia rasa dari tadi.

Bunyi suara mobil terdengar dengan jelas ditelinga Sea, dan ternyata bukan hanya Sea yang mendengarnya tapi mereka semua. Mark yang lasung berdiri melihat kejendela.

"Kenzie  datang" ternyata mobil yang masuk dipekarangan rumah itu milik Kenzie dan teman-temanya.

"Serius?" tanya Mora.

"Lo pikir gue nebarin hoax gitu?"

"Ya kali aja lo bikin hoax supaya yang lain pada semangat, apalagi yang dari tadi diam itu. Mungkin dia senang ketemu si Kenzie" sambung Amber yang dengan jelas-jelas menyindir Sea.

"Jangan terlalu senang ya Sea. Sedekar info si Kenzie lagi sama pawang dan juga Kenzie udah sold out jadi jangan terlalu berharap ya" kata Mark dengan wajah penuh senyum mengejek.

Sea yang merasa dirinya dari tadi dijadikan bahan candaan hanya diam, bukan karena dia tidak bisa ngebantah atau gimana. Cuma saat ini posisi Sea sedang tidak baik-baik saja.

Mereka larut dalam tawa sampai tidak sadar kalau Kenzie dkk sudah ada dibelakang mereka. Aura intimidasi yang Kenzie punya, buat mereka langsung diam, kecuali Mora yang berteriak senang.

"RORA!!!!" teriak Mora dengan senang, sedangkan Rora menyambut dengan hangat pelukan dari Mora yang merupakan sahabat kecilnya.

Sea dengan jelas memandang wajah Kenzie, dan menatap dengan dalam arti dari tatapan Kenzie padanya. Mereka berdua saling pandang dan Sea yang memilih untuk memutuskan kontak mata dari Kenzie.

"Eh ada Sea" nada bicara milik Newt sangat jelas kalau laki-laki ini mengejek Sea.

"Hai Sea apa kabar?" tanya Zuar sambil mengambil posisi duduk disebelah kanan Sea yang memang kosong.

"Baik Aaron" jawab Sea. Memang hanya Sea yang memanggil Zuar pake nama tengahnya, dan Zuar sendiri tidak protes karna hal itu.

"Wihhh sok banget lo panggil nama tengah Zuar, kenapa mau caper ya? Kentara si miskin nggak mampu" ucapan Mora benar-benar pedas, dan membuat mereka semua memandang Sea dengan tatapan yang sulit diartikan, kecuali Kenzie, Semi, Rora dan, Minho.

"Lanjut kerja" kata dingin milik Kenzie seolah menghipnotis mereka.

Kenzie mengambil posisi duduk dekat jendela yang menghadap kearah laut, lalu tanpa diduga Minho memilih duduk disebelah kiri Sea yang juga kosong, sedangkan Newt memilih duduk dibelekang Kenzie dan langsung main game miliknya, dan yang terkahir Rora mengambil posisi duduk disebelah Kenzie dan dengan santai menaru kepalanya pada pundak Kenzie.

"Hai Sea" sapa Minho tanpa didengar siapapun. Sea melirik kearah Minho dengan muka pucatnya,sambil tersenyum membalas sapaan milik Minho.

Dan tanpa Sea sadari kalau Kenzie melihat interaksi mereka, dengan tatapan yang sulit diartikan. Kenzie menatap dengan dalam senyum milik Sea sambil menghirup nikotin yang baru saja dia bakar.

The Lust


Valle Verzasca

 Jangan lupa untuk vote dan komen 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Jangan lupa untuk vote dan komen 

Next capt>>>>>>

THE LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang