13. Bullying

2.5K 75 0
                                    


My location unknown
Tryna find a way back home
To you again
I gotta get back to you
Gotta, gotta get back to you


Honne-Location Unknown 



Setelah kejadian tempo hari bersama Minho, mereka berdua Sea dan Minho tidak pernah bertemu ataupun terlibat percakapan apapun. Terhitung sudah tiga hari Kenzie dan gengnya tidak menampakan diri disekolah.

Sekolah terasa sedikit sepi karena tidak ada para most wanted, tapi masi ada most wanted girl yang selalu menarik perhatian. Mora dan Rora yang terkenal karena kecantikan mereka.

Seperti yang terjadi sekarang, hanya adegan masuk kedalam kantin Mora dan Rora mencuri perhatian dari murid-murid yang ada, tidak sedikit pujian yang Sea dengar dari tadi. Selama Sea bersekolah disini belum pernah sedikitpun murid-murid yang disekolah ini menghujat atau bergosip buruk mengenai Mora dan Rora.

"Pesan apa gue?" gumam Sea sambil melihat deretan makanan yang ada didepan matanya. Sedari Sea datang tatapan tidak suka para murid sangat jelas, bahkan ada yang dengan jelas menghina Sea.

Setelah memilih makanan Sea berjalan menuju bangku yang ada diujung kantin, tempatnya lumayan jauh. Sea makan dengan tenang sebelum datang beberapa murid perempuan yang duduk tepat disamping meja Sea.

"Gosipnya mulai menyebar" para kumpulan peremuan itu mulai bercerita.

"Minho? Mungkin dia benar suka sama si Sea" mereka dengan jelas-jelas membicarakan Sea, bahkan mereka sengaja memilih duduk disamping meja Sea.

"Nggak. Minho Cuma mainin Sea. Semua orang tau kok kalau Kenzie, Newt,Minho dan Zuar sering keluar masuk di Redzone"

"Masa lalu Sea bahkan nggak ada info apapun, nama orang tua aja nggak ada. Tidak ada yang tau siapa Sea sebenarnya" jelas salah satu dari ketiga perempuan itu sambil menatap Sea.

Sea yang sudak muak mendengar namanya dari tadi, memilih untuk berdiri dan meninggalkan kantin. Selepas dari kantin Sea berjalan menuju taman belakang dia duduk dikursi yang ada dibawah pohon apel.

"Dia nepatin janji untuk ngilangin data gue" gumam Sea sambil mengingat kisah masalalu miliknya dan tersenyum.

The Lust

"Siapa lo seberanya?" Sea yang baru saja keluar dari salah satu bilik kamar mandi kaget, dan saat dia melihat kebelakang ternyata seseorang itu Rora.

Sea memilih untuk mencuci tangan dan langsung keluar dari kamar mandi, dia tidak mau berlama-lama dengan Rora. Sea hanya ingin hidup tenang disekolah ini. Tapi diluar dugaan, saat Sea memilih untuk meninggalkan kamar mandi itu Rora tiba-tiba menarik tangan Sea dan membuat tubuh Sea terbentur dengan wastafel yang ada dibelakangnya.

"Gue tanya sekali lagi, siapa lo sebernarnya?" tekan Rora sambil meremas tangan Sea dan menancampkan kukunya.

"Sea" jawab Sea dengan acuh sambil menarik tangannya agar terlepas, dan berhasil.

"Bohong. Gue aja cari data lo nggak dapat sama sekali, apa yang lo sembunyiin Sea?"

"Itu urusan gue"

"Kalau sampai gue tau kilas balik masa lalu lo, dan ternyata lo sembunyiin hal yang besar. Lo habis sama gue" tatapan mereka berdua mulai menajam. "Atau lo anak haram? Yang kehadirannya yang diinginkan oleh kedua orang tua lo akhirnya mereka berdua ngebuang lo" ejek Rora dengan muka sinisnya.

Sea mulai terbakar emosi "Jaga ucapan lo Rora, percuma banyak harta tapi miskin etika"

"Ngejalang ya lo?" ejek Rora

"Cukup" Sea memilih berjalan untuk meninggalkan kamar mandi. Tapi Rora yang tiba-tiba saja mendorong punggu Sea dan membuat Sea terbentur disalah satu pintu kamar mandi. Belum cukup sampai situ, Rora langsung menampar Sea. Bunyi suara tamparan itu sangat nyaring.

"Dan gue ingetin ke lo, kalau Kenzie itu punya gue, dan lo hanya orang ketiga yang nggak tau malunya masuk kedalam hubungan gue. Sadar diri lo itu murahan dekat sana-sini. Hari ini sama Kenzie besok sama Minho, besok-besok lo mungkin udah jalan bareng om-om"

Plak

Sea menampar pipi Rora. Kata-kata Rora sudah terlalu kasar. Disaat yang bersamaan pintu kamar mandi dibuka dengan paksa.

Sea memandang kearah pintu dan disana beridiri Kenzie dengan tangan terkepal menatap tajam kearah Sea. Kenzie berjalan kearah Sea, dan menarik kasar tangan Sea, Sea melirik kearah Rora yang tersenyum tipis kearahnya.

"Lo nampar Rora" kata Kenzie

"Iya"

"Kelakuan lo yang bajingan jangan dibawah kesekolah" tatapan mata Kenzie yang tajam sama sekali tidak membuat Sea merasa takut. "Jangan ganggu Rora" lanjut Kenzie.

Masi diposisi yang sama. Kenzie yang masi setia memandang dengan tatapan elang miliknya sedangkan Sea yang memandang kearah lain.

"Lo apain Rora anjing?" bentak seseorang yang tiba-tiba datang dan menarik bahu Sea. Newt satu kata.

"Nampar"

"Iya kenapa lo nampar Rora, supaya dibilang wow gitu karena udah nampar queen sekolah? Lo seharusnya ngaca deh lo sama Rora beda kasta. Lo yang Cuma makhluk hina alias jalang mau bersaing dengan Rora yang kastanya jauh banget dari lo" Sea terpaku dengan kata-kata Newt. Jalang?

"Jalang ya? Iya gue emang jalang" kedua mata Sea sudah mengabur sedikit saja dia berkedip maka air mata itu jatuh. Sea berbalik dan berjalan menjauh meninggalkan taman.

Sea sudah berusaha menahan supaya air matanya tidak jatuh, tapi yang terjadi malah sebaliknya, bahkan Sea masih berada diarea taman dan air mata itu jatuh. Kenzie dengan jelas melihat bagaimana Sea menghapus air matanya. Bahu yang sedikit bergetar membuat Kenzie merasa ada yang aneh dengan perasaanya.

"Rora udah dibawah ke UKS, pipinya lagi dikompres" jelas Zuar yang baru datang disusul Minho.

Minho melarikan pandangannya pada Kenzie yang tengah memandang kearah lain. Minho merasa tidak asing dengan punggu itu, perlahan punggung itu menghilang. Selepas dari itu Kenzie memilih meninggalkan taman disusul ketiga temanya.

The Lust 

THE LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang