44. Walking Back Home

1.3K 50 11
                                    


Memilih untuk melepas mu itu pilihanku

Tapi memilih tetap bersamamu juga pilihanku

M2r


TANDAI TYPO YAA


Ada yang bilang kalau dengan dirinya kamu sakit tapi kalau tidak dengan dirinya kamu akan lebih sakit. Tapi apakah mungkin masih tetap bertahan dengan rasa sakit itu, apakah kamu bahagia jika terus menggegam erat luka itu? Apakah kamu bahagia di atas penderitaan orang lain?

"Aku harus tetap baik-baik saja" ucap lirih gadis yang bernama Sealyn Ninetta. Gadis yang berharap hidup tenang di muka bumi tetapi nyatanya semesta terlalu lucu dalam mempermainkan dirinya.

Obertraun sedang bersiap untuk memasuki musim salju, salju belum turun tapi berita tentang akan tibanya musim salju sudah mulai terdengar di Tv dan orang-orang sekitar tempat tinggal Sea.

Untung saja Noah telah mempersiapkan semua keperluan mereka dari jauh hari, disini Sea sangat beruntung memiliki Noah. Lelaki itu tau apa yang harus dilakukan tanpa menunggu perintah, bahkan lelaki itu akan dengan otomatis melakukan pekerjaan lain saat Sea sedang membersihkan rumah.

Misalnya jika Sea sedang merapikan tempat tidur ataupun mencuci baju, Noah dengan insiatif tinggi akan melakukan pekerjaan yang lain seperti memasak, menyapu, bahkan mengepel lantai rumah mereka. Tinggal bersama Noah adalah piihan yang paling terbaik yang Sea pilih seumur hidup.

Tadi pagi saat Sea bangun dirinya tidak menjumpai Noah biasanya lelaki itu akan duduk manis depan Tv dengan secangkir kafein favoritnya. Dan ternyata laki-laki itu sedang pergi ke kota, dengan tujuan membeli beberapa bahan makanan yang telah habis.

Sea tersenyum kecil setelah membaca pesan yang ditinggalkan Noah di atas meja makan. Sedikit merasa bersalah karena dirinya tidak bangun lebih cepat agar bisa menemani Noah untuk berbelanja.

Sembari menunggu Noah pulang gadis itu memilih untuk memasak untung saja masih ada beberapa bahan makanan yang tersisa di kulkas, Sea menggunakan bahan seadanya saja karena jika menunggu Noah pulang maka keduanya akan kelaparan.

Gadis itu melakukan semuanya dengan perlahan sambil mendengarkan musik favorit miliknya Walking back home - Vira Talisa. Sea selalu jatuh cintah dengan lagu ini artinya begitu mendalam membuat siapa saja yang mendengarnya bisa memahi isi hati sang penyanyi.

Ada yang mengetuk pintu rumah saat Sea sedang asik bersenandung ria. Gadis itu mengeritkan keningnya, apakah mungkin itu Noah? Tetapi kenapa lelaki itu dengan repot mengetuk pintu, seharusnya langsung masuk saja bukan?

Membuang segala pikiran buruknya gadis itu berjalan dengan perlahan menuju pintu rumah. "Mungkin barang bawaanya kebanyakan makanya nggak bisa buka pintu" kata Sea dalam hati.

"Noah kena-" gadis itu tidak sampai untuk menyelesaikan sebaris kata miliknya.

Sea terpaku dengan apa yang ada di depan matanya. "Tidak, tidak mungkin sangat-sangat tidak mungkin" gadis itu terus saja mengatakan hal yang sama dalam kepalanya .

Lelaki yang sempat Sea sebut namanya itu maju perlahan, menyingkirkan tamu mereka yang dirinya bawah ke rumah. Noah tau kalau Sea pasti sangat terkejut dengan kedatangan tamu ini, lihat saja gadis itu masih saja terpaku dengan pandangan bingung seolah mencari jawaban pada wajah Noah.

Sambil menghela nafas pelan Noah mengambil tindakan. "Masuk dulu Se, nanti gue jelasin ya?" ujar lelaki itu dengan lembut sambil mengusap pelan bahu Sea.

THE LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang