6. Emotion

3.7K 94 0
                                    

So how did we get here? Three weeks now, we've been so caught up Better if we do this on our own

The Chainsmokers, Illenium

Semua murid dalam kelas Sea  sedang bersiap menunggu guru yang akan mengajar, beruntung hari ini pelajaran Sir. Rama jadi mereka semua tidak perlu merasa khawatir jika ada ujian mendadak.

Sambil menunggu , mereka menghabiskan waktu dengan bercerita,main game, dan beberapa kegiatan lainnya. Sedangkan di deretan belakang mereka semua sedang sibuk membahas usaha orang tua mereka.

Tiba-tiba Mora melihat kearah Sea. Selama bersekolah disini Sea jarang terlibat interaksi dengan teman kelas, Sea lebih memilih untuk menyendiri, memakai earphone, dan duduk dalam diam sambil baca buku. Akhirnya Mora memilih untuk pergi ketempat duduknya yang ada didepan Sea, dan berusaha untuk mengajak Sea bercerita.

"Sea rumah lo dimana sih ? kalau gue tau rumah lo kan asik tuh ngajak lo jalan biar kita makin dekat" tanya Mora ketika sudah sampai di kursinya yang tepat didepan Sea. 

"Nggak " tolak Sea dengan tegas. Lebih tepatnya Sea berusaha menghindar dari segala macam pertanyaan yang akan muncul.

"Tapi Sea gu-"

" Stop untuk cari tau hidup gue " jawab dengan dengan nada sedikit membantak.Tiba-tiba seluruh perhatian murid dalam kelas berpusat pada Sea dan Mora. 

Mora terkejut dengan bentakan Sea, perlu diketahui bahwa Mora merupakan anak tunggal jadi jangan heran jika sifatnya sangat manja dan mudah menangis jika dibentak. Sea melihat kearah Mora dengan muka menahan amarah, dia tidak bisa mengendalikan emosinya, Mora terlalu banyak mau tau dan Sea tidak suka hal itu. Mora terdiam dengan mata yang sudah berkaca-kaca, ini pertama kalinya dia dibentak orang lain, bahkan orang tuanya dan keluarganya sendiri tidak pernah membentaknya.

Sea berdiri dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan kelas. Semua menjadi hening, Semi  melihat kearah Mora yang sedang dalam keadaan tidak baik, akhirnya mendekati Mora dan memeluknya. Hal ini selalu Semi lakukan jika Mora sedang dalam keadaan buruk.

"Ternyata dia kasar " kata salah satu murid dalam kelas

"Yes she is like a thug " tambah murid lain

"Sem, we don't like her " kata Mark yang mendukung perkataan Crystal dan Amber.

Mereka memandang iba pada Mora yang sedang menangis. Baru kali ini mereka melihat Mora menangis. Mora terkenal sebagai cucu perempuan satu-satunya dan sangat baik dari keluarga Luciano. Hal itu membuat mereka merasa bahwa sikap Sea sudah keterlaluan.

The Lust

Sea lebih memilih untuk menenangkan dirinya dikamar mandi. Hal ini terdengar sangat aneh untuk kebanyakan orang. Tapi menurut Sea kamar mandi merupakan salah satu tempat terbaik untuk mencari ketenangan. 

Sea hampir saja lepas kendali dengan emosinya, Sea tau kalau Mora tadi sangat kaget bahkan mata Mora sudah siap untuk mengeluarkan air mata. Sea berhenti memikirkan apapun, dan lebih memilih untuk tenang, lalu mengendalikan kembali emosinya yang hampir meledak.

Pintu kamar mandi terbuka. "She make Mora cry" kata orang lain berada di dalam kamar mandi ini, dan Sea mendengarnya dari dalam bilik kamar mandi.

"She's like a gangster, and I don't like her" sahut yang lain.

"What if Newt finds out about this Amber?"

"Entah mungkin Newt akan melakukan sesuatu, Mora itu berlian kelurga Luciano. Semua akan jadi rumit jika mereka tau hal ini" jelas Amber pada Crystal.

"Semua penasaran bagaimana gangster seperti Sea bisa masuk disini, bahkan dia tidak layak menggunakan seragam Trinity. Sea terlalu percaya diri dan mungkin sedikit berharap bisa dekat dengan anak-anak" ejek Crystal dan dibalas dengan anggukan tanda setuju dari Amber.

Hampir dua jam Sea berada dalam kamar mandi bahkan dia membolos pelajaran Sir.Rama. Sea berjalan dengan santai menuju kelasnya. Saat masuk kedalam kelas semua memandang Sea dengan tatapan permusuhan kecuali Semi bahkan Mora juga memandang Sea dengan tatapan permusuhan dan dendam yang mendalam.

Sea berjalan menuju kursinya dan mengambil tas miliknya lalu berjalan keluar kelas dengan tenang, Semi yang melihat hal itu memutuskan untuk mengejar Sea.

"Sea" Semi menahan tangan Sea. Sea menoleh kearah Semi dengan pandangan datar yang menjadi ciri khas Sea. "Jangan bolos, please come back. You made a big mistake S" lanjut Semi.

Sea melihat Semi dengan pandangan tidak minat, "Gue balik. Taru bolos di absen" kata Sea dengan berani sambil menatap mata Semi.

"Jangan dengerin mereka S. Its gonna be oke" Semi berusaha menenangkan Sea. Semi tau bahwa perempuan yang ada didepan matanya ini sedang tidak baik-baik saja. Ditambah dengan pandangan permusuhan milik teman kelas.

"Gue balik Sem" pamit Sea tanpa mau mendengar kata-kata Semi.

Semi yang melihat Sea berjalan dengan santai kearah gerbang belakang sekolah jalan dimana beberapa anak-anak keluar untuk membolos. 

The Lust

"Siapa yang buat Mora nangis?" tanya Newt pada Crystal. Setelah insiden itu akhirnya berita mengenai Mora menangis tersebar satu sekolah bahkan menjadi trending topik dalam kurun waktu 10 menit.

"Sea" jawab Crystal.

"Ceritain" pinta Newt dengan muka yang menahan emosi. Crystal menceritakan semuanya dari awal sampai akhir. Setelah mendengar cerita itu Newt memilih untuk meninggalkan taman tempat mereka bertemu.Newt berjalan dengan muka penuh amarah 'Ninetta' gumam Newt.

Sedangkan dikelas yang hanya diisi oleh Kenzie,Zuar,dan Minho dalam keadaan yang tidak baik. Disatu sisi mereka tau bahwa Kenzie seperti tertarik pada Sea entah tertarik dalam hal apa,tapi disisi lain Sea telah membuat masalah dengan mengganggu berlian Luciano.

Newt masuk kedalam kelas mereka dengan muka menahan amarah bahkan dia membanting pintu saat menutupnya. Zuar dan Minho melihat Newt sedang dalam keadaan amarah yang buruk. Newt memang terkenal sangat manja tapi dia akan sensitif jika orang yang dia sayang terluka seperti sekarang ini.

"She thug" kata Newt dengan penuh emosi. Minho dan Zuar yang mendengar itu langsung melihat kearah Newt.

"Clam down dude" kata penenangan dari Zuar.

"Clam down? Are you sure? She makes Mora cry Z" jawab Newt dengan emosi.

"Sudah lebih baik diam. Newt lebih baik lo ajak Mora pulang dan Zuar lo lebih baik lanjut belajar" Minho memilih untuk melerai pertengkaran mereka.

Kenzie tiba-tiba berdiri lalu mengambil tas dan jaket miliknya dan berjalan keluar kelas. Suasana dalam ruangan mereka makin sesak. 

The Lust

Oke sekian dlu untuk bagian ini. Terimakasih sudah menyempatkan diri untuk singgah. Jangan lupa untuk tekan vote dan komen sebanyak-banyaknya.

Sedikit cerita kata-kata dari Semi yang  'its gonna be ok' itu memang hanya kata sederhana,tapi bagi beberapa orang tertentu kata itu sangat berharga. Mungkin dia butuh kata-kata itu meskipun hanya kalimat penenang bukan untuk mengatasi masalah tapi setidaknya kata-kata itu bisa menjadi obat sementara sebelum badai besar datang.

 Mungkin dia butuh kata-kata itu meskipun hanya kalimat penenang bukan untuk mengatasi masalah tapi setidaknya kata-kata itu bisa menjadi obat sementara sebelum badai besar datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang