47. You And Me

132 5 2
                                    


Apakah setelah kepergianku dirimu merasa kehilangan?

M2r

(Silahkan dengarkan lagu 'Perayaan mati rasa-Umay Shahab')

TOLONG TANDAIN TYPO YAA

Suatu saat nanti.

Terserah dirimu ingin apa, terserah kau akan berlabuh dimana, terserah kau akan menjadi apa, terserah dirimu akan bagaimana, terserah kau ingin memulai dengan siapa.

Itu semua terserah padamu.

Suatu saat nanti saat kita berpisah.

Aku akan mendoakan segala hal baik padamu, aku akan berdoa di hari terakhir saat bersama dirimu.

Aku tidak akan menghukummu dengan doa jelek yang akan kupanjatkan pada-Nya tidak itu bukan diriku, kau tau dengan sangat seperti apa sosok diriku ini bukan?

Aku akan benar-benar mendoakanmu, maka aku akan melakukannya. Percayalah padaku untuk terakhir kalinya.

Dengan usainya kita, itu mandakan bahwa diriku tidak lagi menghalangi segala jalanmu. Kau sangat layak untuk sebuah kebahagian yang telah lama kau nantikan begitu juga dengan diriku.

Jika kita bersama salah satu dari kita akan terluka parah, jika salah satu dari kita menyadari seberapa besar sebuah kata "Berubah".

Suatu saat nanti saat kita berpisah.

Aku tidak akan menyalahkanmu atas semua yang pernah terjadi diantara kita, karena diriku juga yang memilih keputusan yang besar ini.

Aku tidak akan mengungkit semua hal yang kau lakukan padaku. Dibalik air mataku yang terjatuh ada tawaku yang tercurah pada kisah kita.

Kita tidak salah, hanya saja waktunya tidak tepat.

Sea memandangi punggu tegap Noah yang sedang memasak. Hari ini adalah jadwal kepulangan Newt dan Zhora, keduanya akan diantar oleh Sea dan Noah.

Sebenarnya jika boleh jujur Sea masih ingin meluangkan waktu berdua dengan Zhora tapi apalah daya gadis keras kepala itu harus segera balik.

"So, kita akan antar kalian sampai di stasiun Salzburgh Hauptbahnhof" ujar Noah setelah selesai memasak lalu membantu Newt mengatur koper miliknya dan Zhora.

"Nggak-nggak kalian antarnya sampai ke stasiun Hallstatt aja, kalau ke stasiun Salzburh kejauhan" tolak Zhora.

"Lo harus berlajar dengar-dengar Zhora" ketus Noah. "Gue kan nggak pake kalimat tanya, itu kalimat pernyataan artinya kalimat gue barusan tidak memerlukan sebuah jawaban" sambung Noah.

Saat Noah masih sibuk mengatur barang-barang Zhora, Newt mengambil kesempatan untuk berbicara berdua bersama Sea.

Lelaki itu berjalan perlahan mendekati Sea yang sedang mengatur makanan di meja makan.

"Gue boleh ngobrol bentar nggak?" tanya Newt.

Anggukan tanda Ya dari Sea menjawab pertanyaan dari Newt.

Perlahan Newt menarik tangan Sea menuju halaman belakang rumah itu.

"Gue nggak tau mau bilang apa, tapi lo perlu tau hal ini. Kenzie ada rencana mau Austria bareng lainnya entah itu anak mau datangin lo atau cuma mau liburan. Jadi gue harap kalau tiba-tiba dia datangi lo disini, lo udah punya jawaban" jelas Newt dengan panjang lebar.

"Gue udah tau mau gimana nantinya, tenang aja" jawab Sea.

Sea sudah bersiap beranjak meninggalkan Newt tetapi kemudian gadis itu berhenti setelah mendengar ucapan Newt.

"Sekalian gue mau nembak Zhora hari ini" ujar Newt dengan tiba-tiba.

Sea sedikit terkejut dengan ucapan Newt itu tetapi kemudian gadis itu terkekeh pelan dan menganggukan kepalanya, seolah merestui apa yang akan dilakukan oleh lelaki yang penuh tawa itu.

The Lust

Ke-empatnya kini telah sampai di Stasiun Salzburgh yang terlihat tidak terlalu ramai mungkin karena ini bukan bulan-bulan liburan jadi pengunjung kurang.

Kereta yang akan membawa Zhora dan Newt belum datang. Alasan mengapa mereka datang cepat karena Zhora, gadis itu merengek untuk datang lebih cepat katanya lebih baik kita yang nunggu dari pada ketinggalan kereta.

Sea dan Zhora duduk bersebrangan dari Newt dan Noah. Kedua gadis itu sibuk bercerita entah apa itu, keduanya terlihat sesekali tertawa lebar tanpa sadar bahwa Newt sedang mempersiapkan dirinya.

Berjalan dengan perlahan menuju Zhora disertai dengan degupan jantung yang luar biasa membuat lelaki itu sedikit gugup.

"Ora" panggil Newt sambil mengambil tangan Zhora untuk mengajak gadis itu berdiri, kemudian lelaki itu berlutut didepan Zhora.

Sea perlahan membuat jarak dari keduanya, gadis itu berdiri di samping Noah dengan tenang.

"Gue nggak tau kalau akhirnya hari ini datang juga. Gue udah suka sama lo dari semenjak kita di junior high school, gue sempat takut saat lo memilih pindah sekolah terus balik-balik dengan Noah. Gue takut kalau lo dapat pacar disana bahkan gue sempat mikir kalau Noah itu pacar lo" jeda Newt.

Terdengar kekehan ringan dari Noah.

"Tapi saat gue tau kalau lo nggak punya pacar, gue lega pake banget malahan. Ternyata gue masih ada kesempatan untuk perjuangan perasaan gue sama lo Ora" sambung Newt sambil memedang erat tangan Zhora.

Lelaki itu menatap dengan dalam pada mata indah milik Zhora.

"Jadi Zhora, lo mau nggak jadi pacar gue? Lo mau gue ajak ke jenjang lebih serius? Lo mau nggak dengerin lawakan gue yang lainnya?" tanya Newt.

Gadis yang dicap keras kepala oleh semua orang itu terlihat mengusap wajahnya. Zhora menangis, dirinya terharu dengan pengakuan cinta dari Newt.

Sedikit tarikan nafas sebelum gadis itu menjawab Newt.

"Ya gue mau" lantangnya beserta senyum di wajah manis miliknya.

Tidak perlu waktu lama untuk Newt menyematkan sebuah cincin di jari manis Zhora, kemudian lelaki itu menarik Zhora ke pelukannya.

Setelah perjuangannya selama ini ternyata ujungnya berakhir dengan manis. Kini Newt dengan bangga akan memanggil Zhora dengan sebutan 'Gadisnya' seseorang yang kini akan Newt jaga sampai diwaktu yang Tuhan izinkan.

"I Love you Zhora"

"I Love you too Newt"

Stasiun itu menjadi saksi awal perjalanan kisah keduanya yang baru mau dimulai.

Sea dan Noah sangat terharu dengan yang dilihat oleh mereka, Newt dengan segala tingkah konyolnya ternyata adalah lelaki yang begitu luar biasa dalam mecintai Zhora.

Dua manusia baru saja akan memulai kisah mereka.

Dua manusia lainnya sedang mempersiapkan diri untuk mengakhiri kisah mereka.

Manis pahitnya kisah hidup ini tidak bisa kita atur.

Ada beberapa bab dalam hidup begitu manis seolah-olah tidak akan hari pahit yang akan datang.

Tetapi kemudian hari pahit itu tiba-tiba datang tanpa diduga.

Aku dan Kamu sudah pernah merasakan keduanya itu. Jadi apapun akhir dari kisah kita jangan pernah sesali segalanya.

Jika tau akan berakhir seperti ini kenapa aku dulu seperti itu?

Jawabannya karena kita tidak pernah tau akhir dari segalanya akan jadi seperti apa.

Terus jika sudah begini kau ingin menyesal? Sudah terlambat kisahnya sudah terlanjur terukir dan kau akan mengingat kisah itu seumur hidupmu.

Aku bersyukur bertemu denganmu, aku bersyukur telah melewati banyak hal bersamamu, aku bersyukur pernah memanggilmu miliku, aku bersyukur pernah berada disampingmu, aku bersyukur dengan segala hal yang terjadi bersamamu, dan aku bersyukur mengenalmu.

The Lust

Di Tunggu Vote dan komenya 

THE LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang