19. Make Distance

2.2K 64 0
                                    


Aku melihat wajahmu yang mulai memudar

Dicahaya yang hampir kugapai

M2r

"Sea nanti kalau pulang sekolah ajak Zoya datang oke?" kata Orang itu yang saat ini sedang memasak.

"Tenang aja" jawab Sea sambil mengikat tali sepatunya. "Gue berangkat dulu, Selamat pagi" kata terakhir Sea sebelum meninggalkan rumah itu. Orang itu hanya memandang belakang punggu Sea yang mulai menjauh dan tersenyum kecil.

Saat sampai diparkiran sekolah Sea melihat Newt baru saja datang tapi tumben Newt tidak datang bersama Kenzie, dan kemana Zuar dan Minho?. Sea terlalu lama berpikir sampai tidak sadar kalau Newt sedang berjalan kearahnya.

"Ngapain lo bengong?" tanya Newt yang mengagetkan Sea.

"Ha?" tanya Sea dengan muka polosnya. Newt tertawa kecil melihat ekspresi milik Sea, yang menurutnya sangat polos.

"Gue tanya ngapain bengong?" ulang Newt sekali lagi sambil melirik kearah parkiran sekolah yang masih sangat sepi.

"Nggak Cuma bingung aja, tumben lo datang sendiri?" akhirnya Sea mengeluarkan pertanyaan penasaran miliknya.

"Ouhhh itu? Karena gue malas bareng mereka Kenzie. Lagi pula gue rasa Kenzie masih jemput Rora" jawab Newt.

Jawaban dari Newt membuat Sea sedikit sakit, entah mengapa tapi saat mendengar Kenzie yang menjemput Rora membuat Sea sedikit meresa tidak rela. Tapi sebisa mungkin dia menutupinya dengan menganggukan kepala tanda Sea paham dengan jawaban dari Newt.

"Ayo masuk. Ngapain kita lama-lama diparkiran" ajak Newt yang mulai berjalan meninggalkan parkiran dan diikuti Sea.

The Lust

Sea berpikir mungkin ini sudah saatnya menjaga jarak dari Kenzie, Sea takut perasaan yang semakin lama ini bisa membuat mereka terluka terutama Sea.

Lihat saja seperti sekarang, Sea hanya bisa memandang seperti kemarin bagaimana Kenzie dan Rora. Sea peka dengan perasaanya saat ini, dia mulai menyukai si tuan dingin itu. Tapi apakah itu cukup untuk membuat mereka bisa bersama?

Secara kasta saja sudah berbeda. Kenzie yang berasal dari keluarga terpandang sedangkan dirinya hanya orang biasa dengan masa lalu yang mengerikan.

Kembali lagi kita akan tetap merasa sangat berbeda jika sudah mulai menyangkut uang bukan? Meskipun kita usaha semaksimal mungkin tetap saja jarak itu terlihat nyata.

"Jangan diliatin terus my Ninetta" kata Noah yang sedari tadi tau kalau mata Sea tidak lepas dari dua sejoli itu.

"Sea, abang tidak sebaik itu, tapi abang juga tidak salah" ujar Zhora sambil memandang meja kantin yang sedang diduduki Kenze dan teman-temanya.

"Tapi tetap menurut gue Kenzie salah" sambung Noah.

"Terserah Noah"

"Yahh gitu aja marah. Nggak orang gue Cuma main-main. Jangan marah ya?" bujuk Noah pada Zhora dengan menampilkan muka memelasnya.

Sea tidak memperdulikan kedua orang itu. Dia lebih memmilih memikirkan maksud dari kata-kata mereka berdua. Sebenarnya ada apa? Apa yang sedang disembunyikan?

Sea memilih beranjak meninggalkan kantin, untuk sementara dia hanya mau berhenti memikirkan soal Kenzie. Tujuannya saat ini yaitu ruang guru untuk bertemu Zoya dan mengajaknya datang kerumah Sea.

Sea sampai didepan pintu ruang guru, lalu megetok pelan sambil mengucapkan permisi.

"Zoya" bisik Sea pelan saat sampai dimeja milik Miss Zoya.

"Zoya Zoya. Miss bego" kata Miss Zoya sambil merotasikan matanya, Sea memang murid kurangajar yang untungnya Miss Zoya menyanginya.

"Datang kerumah, ada tamu khusus buat lo" kata Sea dan berlalu meninggalkan meja Miss Zoya tanpa mendengar sepatah kata apapun dari Miss Zoya.

"Memang kurangajar lo pelacur kecil" gumam Miss Zoya sambil berusaha meredam amarahnya.

The Lust

"Bagaiamana hasilnya?" tanya Kenzie pada salah satu anggotanya. Kenzie benar-benar tidak sabar untuk melihat hasilnya. Jika boleh jujur Kenzie sama sekali tidak berharap jika benar orang ini. kenzie lebih memilih agar data itu salah dan memberikan hasil sebaliknya.

"Kenzie mah nggak sabaran orangnya, ini tuh Marvel kan lagi usaha gimana sih" protes itu berasal dari Newt sambil makan cemilan dimeja yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat Kenzie.

"Diem deh lo"

"Alahhh lo aja yang diam, gue tanya lo tau apa yang mereka buat?"

"Nggak"

"Nahh itu lebih baik lo diam aja, nggak ada effort apa-apa"

"Wahh si anying so tau banget padahal dia juga nggak tau-tau amat"

Kenzie memijit kepalanya kedua orang itu tidak pernah tenag bair sedetikpun. Kenzie sering heran pada Zuar dan Newt selalu saja ada ide untuk membuat darahnya naik.

"Diem" satu kata dari Kenzie akhirnya mengehentikan perdebatan Newt dan Zuar.

Kenzie memandang lautan dibalik jendela yang ada didepanya. Sekali lagi dia berpikir apakah dia salah saat memainkan perasaan seseorang? . Meski berusaha mengelak tetap saja jawabanya dia salah.

Pada dasarnya manusia itu mempunyai hobi untuk menyakiti tapi dengan cara yang berbeda dan tetap saja kebanyakan dari mereka menerima konsekuensinya yaitu dengan menyesal. Menyesal karena melukai sesuatu yang tidak seharusnya mereka lukai.

Bukan masalah kecil jika kau terluka, sembuhnya belum tentu cepat tergantung jenis luka apa yang kau alami. Ada beberapa luka pergi meninggalkan bekas dan memori untuk menjauh agar tidak terluka kembali.

The Lust


oke ini bonus muka Zhora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

oke ini bonus muka Zhora. JANGAN LUPA UNTUK SPAM KOMENTAR DAN VOTE

THE LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang