Biarkan pikiran kita berbeda
Yang penting dendangnya seirama
Kita berlari bertengger berputar melintang-lintang
Di langit yang sama kita satu juaSatu tuju-Raisa
Semua akan indah pada waktunya, percaya atau tidak kata-kata itu bukan hanya dongeng semata. Asalkan kita berjuang untuk bertahan pada keyakinan kita akan datangnya hari itu maka sisanya mari serahkan kapadaNya. Kita hanya bisa menunggu biarkan Dia yang mewujudkan.
Dan terbukti, setelah sekian juta rasa sakit yang Sea rasa. Hidup sendirian semenjak memilih untuk melarikan diri dari tempat itu akhirnya hari ini pun datang. Dia bisa tertawa dengan tenang meskipun tidak dengan orang tuannya yang saat ini entah dimana keberadaan mereka.
Sea, orang itu dan Ms. Zoya sedang duduk melingkar ditaman kecil yang ada dibelakang rumah Sea. Mereka tertawa bebas ditemani senja yang indah, tidak ada ancaman yang mereka rasakan. Semua ini seperti tidak terasa nyata bagi Sea, masi menjadi seperti mimpi.
"Gue kangen banget" kata Ms. Zoya sambil menatap dalam orang itu.
Orang itu tersenyum kecil sambil berusaha membendung tangisnya, tadi mereka tertawa bahagia sekarang lihat mereka mulai menangis.
"Baik banget, segala macam cara akhirnya hari ini pun datang. Ingat udah gue bilang kan tunggu aja" kata orang itu sambil mengusap ujung matanya yang berair.
"Lauren udah balik kesini, sesuai janjinya" sambung Sea sambil memandang langit sore.
"Makanya gue bilang kan waktu itu, gue nggak akan ninggalin kalian. Cuman waktu itu kita memang nggak bisa pergi semuanya" jelas orang itu sambil meniup uap yang ada diteh miliknya.
"Iya gue percaya" jawab Ms. Zoya
Mereka bertiga memandang langit yang sore yang memunculkan warna indah. Sejuta sakit kini telah terbayar dengan duduk bersama sambil memandang langit yang sama disertai gelak tawa.
The Lust
Malam telah tiba, sehabis mereka menghabiskan waktu bersama Ms. Zoya mengajak Lauren untuk tinggal dirumahnya dengan alasan Sea masih muda nanti kalau ada teman kelasnya yang datang nggak asik karena diliatin sama Lauren.
Benar-benar alsan yang diluar nalar, Sea tau alasan utamanya karena Lauren pintar memasak sednagkan Zoya tidak ada bakat dibidang itu sama sekali maka itu dia mengajak Lauren untuk ikut denganya.
Keadaan jalan sangat sepi, ini karena letak rumah Sea yang berada diujung kota, maka suasananya sangatlah sepi disbanding dengan suasana pemukiman yang ada dikota.
Sea merapatkan jaketnya, cuaca sedikit dingin. Sea berjalan kearah halte untuk naik bus ke kota dan membeli beberapa kebutuhan rumah yang sudah habis. Memang disekitar rumah Sea ada beberapa supermarket, hanya saja tidak terlalu lengkap dibanding dengan berbelanja disupermarket besar yang lengkap.
"Ohhh hai Sea" sapa seseorang. Sea sendiri terkejut dengan kedatangan tiba-tiba orang itu.
"Hai Noah" sapa Sea balik
"Ngapain disini?"
"Rumah gue daerah sini. Lo sendiri?" tanya Sea
"Rumah gue daerah sini juga. Wahh seru nih kalau kita berangkat bareng"
"Terserah"
"Btw lo mau kemana malam-malam gini?" tanya Noah sambil mengajak Sea untuk duduk dibangku halte yang ada didekat mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LUST
Teen FictionKenzie bukan anak yang dapat dikatakan baik,terlalu banyak misteri yang Kenzie simpan selama ini. waktu seolah tidak mengizinkan orang lain mengetahui siapa kenzie sebenarnya. Hal misterius yang dimiliki Kenzie menjadi daya tarik tersendiri bagi sis...