23. NEW STARTED

1.8K 55 1
                                    


"Sejak kapan kau bisa bahagia?"



"Bagaimana keadaan cucuku disana?" tanya seorang kakek pada bawahannya.

"Sejauh ini, tuan muda masi baik-baik saja" lapor bawahannya.

"Ryan, kurasa anak nakal itu terlalu mengulur waktu" gerutu sang kakek.

"Tuan mau saya bertindak?" tanya Ryan.

"Tidak, tunggu berapa hari, baru kau persiapkan pesawat pribadiku. Aku akan terbang, anak nakal itu terlalu mengulur waktu. Dia hanya berpura-pura buta dengan keadaan yang ada" jelas sang kakek dengan panjang lebar.

The Lust

"Lo kayaknya makin nempel dengan Sea. Lo suka dia? Udah berapa hari ini gue nggak liat lo jalan bareng Zhora" tanya Newt dengan penasaran karena sudah berapa hari Newt melihat Sea dan Noah pulang sama-sama tanpa Zhora.

"Sewot banget lo" jawab Noah nyolot.

"Nih bocah ditanyain malah ngelunjak"

"Gue itu bukan nggak perhatian sama Zhora, tapi dari beberapa hari yang lalu dia suruh gue jangan ganggu dia dulu. Karna tuh anak mau ikut olimpiade jadi lagi sibuk" jelas Noah dengan permen karet yang sedari tadi dikunyahnya.

"Oh" jawaban singkat dari Newt membuat Noah sedikit naik pitam dengan laki-laki itu.

"Makanya lo kalau nggak tau apa-apa mending diam bocah prik" gerutu Noah sambil meninggalkan Newt ditengah koridor yang sudah mulai sepi karena jam pelajaran akan segara dimulai.

Saat ini Sea sedang dihadapkan dengan keadaan yang tidak pernah dia bayangkan. Bertemu tatap muka dengan Rora adalah salah satu blacklist bagi Sea. Tapi yang terjadi sekarang malah sebaliknya.

Rora masih memandang Sea. "Sea" panggil Rora dengan pelan. "Ada kelibahan apa lo?" tanya Rora.Sedangkan Sea yang ditanya memilih bungkam dan membuang pandangannya pada taman belakang yang sepi.

"Mau tau sesuatu nggak?" tanya Rora dengan senyum iblis miliknya. "Gue tau masa lalu lo" bisik Rora dan hal itu membuat Sea menegang.

Rora tersenyum puas saat melihat Sea yang tidak berkutik dihadapannya, Rora merasa Sea terlalu meremehkannya. Hal itu salah besar, Rora adalah bom atom yang akan meledak pada waktunya dan kita tidak akan menyadari itu.

"See. Lo menegang. Dan bagaimana kalau anak-anak disekolah tau masa lalu lo dan Ms. Zoya hmm?" tanya Rora. "Lo mau tau hal lucu lainnya nggak? Alasan lo nggak keterima di organisasi kesehatan bukan karena udah full, tapi karena mereka nggak suka sama lo dan itu atas usulan dari gue" kata Rora dengan bangga.

Ah Sea lupa kalau dia hanya upik abu yang sedang tinggal dirumah besar dengan para majikan. Keadaannya semakin buruk, kemana Kenzie? Kemana Minho yang janji akan ada disamping Sea? Omong kosong, jika tidak bisa berjanji untuk melindungi maka jangan membuat orang berharap perlindungan darimu.

"Sekedar Info kalau gosip tentang gue sama Kenzie yang mau tunangan itu bukan hoax, itu berita real. Jadi lo pasti paham" Sea kalah telak, semua yang dikatan Rora tidak ada yang bisa Sea bantah. Sea lupa bukan hanya Rora bahkan ucapan anak-anak disekolah tidak ada yang bisa Sea sanggah.

The Lust

Tertawa secukupnya, menangis secukupnya, kemudian kita bangkit, dan jatuh kembali.

"Ayo pulang" ajak Noah sambil menggandeng tangan Sea menuju parkiran, karena kebutulan hari ini Noah membawa mobil saat berangkat.

Cuaca dikota sedang mendung, Sea sedikit heran dengan kota ini, jarang sekali panas terik yang ada hampir setiap hari hanya ada awan hitam yang menghiasi langit kota ini. Mungkin semesta juga tau kalau kita sedang tidak baik-baik saja.

"Ambil baju ganti terus kita jalan" ujar Noah menahan pergerakan Sea yang hendak membuka pintu mobil.

Sea melihat kearah Noah dengan pandangan tanya. "Ambil ajah udah Sea sayang" gemas Noah dengan muka penuh tanya dari Sea. Tidak memerlukan waktu yang lama Sea sudah selesai mengganti bajunya dan membawa tas yang isinya pasti baju ganti entah untuk apa nanti itu.

"Kita nggak akan pulang lama Sea, karena malam ini lo kerja dicafe kan? Tenang nanti gue antarin sebentar malam" kata Noah sebelum melajukan mobilnya kearah ujung kota yang lebih jauh dari rumah mereka.

Butuh waktu setengah jam untuk sampai ditempat yang menjadi tujuan utama oleh Noah, Sea sendiri hanya diam sambil mengikuti Noah. Kalau kalian pikir Sea takut jawabannya salah besar karena Sea sama sekali tidak takut meskipun Noah membawanya jauh. Sea percaya dengan Noah.

Akhirnya mereka sampai disuatu tempat yang sangat indah, dikelilingi gunung-gunung tinggi membuat suhu disekitarnya mnejadi lebih dingin, belum lagi sebuah air terjun kecil yang indah membentuk sebuah kolam dengan warna air yang bening membuat kita bisa melihat dasar dari kolam itu dengan warna gardasi hijaunya.

Tempat itu benar-benar indah, Sea membuat seulas senyum untuk Noah yang sedang melihat kearahnya. Sea berjalan perlahan untuk mendekat pada Noah kemudian Sea memeluknya "Terimakasih Noah karena selalu ada" ucap dengan tulus disertai air mata.

"Bahagia dengan baik bareng gue ya Sea, karena gue bisa menjamin hal itu" ujar Noah kemudian mengecup kening Sea dengan tulus. 

"Lo tau dari mana tempat ini?" tanya Sea. Semabri memperhatikan sekelilingnya.

"Waktu itu gue lagi main dihutan, eh nggak sengaja ketemu tempat ini. Ini tuh mirip salah satu tempat di Skotlandia namanya Fairy Pools" jelas Noah yang sudah membuka bajunya dan terjun kedalam kolam itu. Kemudian Sea juga ikut melepas bajunya dan hanya meyisahkan underwear dan terjun kedalam air untuk ikut bergabung dengan Noah.

"Ini tempat lebih bagus dari yang Minho tunjukin ke lo" kata Noah dengan bangga ."Btw Ms. Zoya sama Lauren lagi ada urusan, dan lo di titip sama gue" lanjut Noah sambil berenang. Tapi tunggu dari mana Noah tau tentang Zoya dan Lauren? Dan dari mana Noah tau soal Minho dan dirinya yang pernah bareng?.

The Lust

Btw author habis nonton Redeeming Love. Serius itu ceritanya bagus banget 10000/10.

Dari film itu author jadi tambah sadar kalau Tuhan itu memang pembuat masa depan yang indah, tidak perduli siapapun kamu atau seberapa kotor dirimu tapi Tuhan tetap persiapkan yang terbaik asal kamu berbalik dan ingat sama Dia.

Btw author mau curhat sedikit kalau hari ini author sakit hati banget. Author dibilangin sama orang dirumah kalau author yang buat mereka semua demam karena sebelum mereka author duluan kan yang demam, tapi author udah pcr kok dan hasilnya Negatif. Kalian pasti tau rasanya dituduh tapi nggak buat salah sama sekali, dan author itu merasa kek author yang salah banget kah?

Mau tau kabar kalian dongs. Kalian ada yang rasain demam,flu, dan lain-lain nggak dibulan ini? silahkan diramaikan kolom komentarnya.

SEE YOU IN NEXT CAPT>>>>

THE LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang