Bagaimana bisa lupa? Kalau kita masih berada ditempat yang sama dengan sang pemberi rasa sakit.
M2r
Sejujurnya bukan masalah masih ditempat yang sama. Masalahnya adalah rasa sakitnya terlalu dalam hingga kemungkinan untuk dilupakan itu tidak ada. Mau seajuh apapun kita pergi masalalu yang kealm itu tetap mengikuti.
Pindah kota atau Negara tidak menjamin kau melupakannya, nyatanya ikhlas adalah sebuah keterpaksaan yang kita lalukakn agar terlihat baik-baik saja.
Sea tersenyum tipis seraya memegang pundak Noah. "Kita bakal pindah jauh ya?"
"Iya. Disana nggak akan yang kenal kita. Suka?" tanya Noah sambil merapikan beberapa pakaiannya.
Terhitung sudah seminggu Noah tinggal bersama Sea, dia tidak akan membiarkan Sea merasa kesepian karena hanya seorang diri dirumah ditambah lagi gadis itu sekarang tidak memiliki siapa-siapa disampingnya.
Beberapa terakhir ini dia sibukan dengan urusan surat pindah keduanya dan beberapa berkas kepindahan Negara mereka. keduanya sudah membulatkan tekad untuk meninggalkan Negara ini dan memulai kehiduban baru dinegara lain.
"Lo udah atur baju lo nanti?" tanya Noah saraya memasukan beberapa baju kedalam kopernya.
"Belum nanti aja" jawab Sea.
Kalau dipikir menurut Sea, Noah terlalu bersamangat masih ada empat hari sebelum keberangkatan mereka tapi lihat lelaki itu, dia sudah mengatur beberapa baju yang akan dibawahnya nanti.
Memang tidak semua baju milik lelaki itu dibawahnya hanya beberapa, katanya yang sudah kecil dibadan. Sebenarnya Sea juga sudah menyiapkan beberapa helai baju yang nanti akan dibawahnya hanya saja gadis itu belum memasukannya kedalam koper.
Sea datang dengan membawa dua kaleng cocacola. "Jadi nanti selesai ujian kita langsung berangkat?" tanya Sea seraya meberikan minuman itu pada Noah yang telah selesai dengan urusan perbajuannya.
Noah mengangguk. "Keberangkatannya itu siang, jadi masih ada waktu" jelas Noah.
The Lust
Ruang tempat Kenzie dan kawan-kawan berkumpul tampak sangat ramai karena hari ini, sudah menjadi rutinitas geng hawk untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama setiap hari sabtu.
Zuar melirik pada sesosok gadis yang tengah duduk sambil membaca buku disudut ruangan itu, kaki Zuar melangkah mendekati gadis itu. "Neng Zhora tumben disini? Nggak main sama Noah?" pertanyaan beruntun dari Zuar tidak disambut baik oleh Zhora.
Alih-alih menjawab bahkan melirik kearah Zuar saja tidak. Gadis itu terlalu fokus pada buku yang ada ditangannya.
"KACANG-KACANG!!" teriak Newt yang sedari tadi memperhatikan Zuar dan Zhora.
Karena teriakan dari Newt itu membuat anak-anak yang ada dirungan itu ikut menjahili Zuar meskipun mereka tidak tau apa-apa.
"KACANG TERLALU MAHAL"
"USAP DADAH AJAH"
"LO NGEDESAH ANJING"
"OTAK LO AJA YANG KOTOR ORANG GUE CUMA TAMBAHIN 'H' DIAKHIR KALIMAT"
"JANGAN ADU MULUT BANGSAT"
Marcel melirik dengan malas teman-temanya itu, dia tidak tertarik untuk bergabung menjahili Zuar. Lelaki itu melangkah mendekati Kenzie yang duduk dibalkon sendirian.
Marcel mengeluarkan rokok dari saku dan membakarnya. "Gue tau lo pacaran sama Sea" kata Marcel yang langsung to the point tanpa basa-basi.
"Sejak kapan?" tidak ada raut terkejut dari Kenzie.
Marcel mengepulkan asapnya sebelum menjawab Kenzie. "Nggak sengaja liat kalian ditaman bukit, gue habis dari daerah itu. Habis dari nyari stella" jelas Marcel.
Kenzie sedikit tertarik dengan cerita Marcel. "Stella? Lo masih nyari dia?"
"Gue tau, gue emang brengsek banget tidak cukup sama satu cewe. Kalau mau dilihat-lihat kita berdua hampir sama bedanya gue bukan tunangan, tapi gue gantung. Dan sekarang gue nyesal pas dia udah pergi bahkan gue nggak tau dia dimana sekarang" jelas Marcel dengan tatapan senduh.
Setalah mendengar jawaban panjang dari Marcel membuat Kenzie terdiam beberapa saat. Bagaimana jika dia berakhir seperti Marcel? Apa Sea nanti akan meninggalkannya?
Memilih untuk berhenti berpikir dari segala kemungkinan itu Kenzie hanya duduk diam menikmati senja yang dilihatnya dari balkon.
The Lust
HALLO GUYS.....
Sejauh ini tidak terasa sudah sampai bab 36 panjang banget sumpahhhh...
Tapi ternyata seru.
Kita semua hebat banget udah sejauh ini. Saya berterimakasih dengan kalian para pembaca novel ini, terimakasih karena telah mampir dan membaca cerita ini.
"sometimes it's better to let someone go" beberapa orang lebih baik pergi dari kehidupan kita karena porsi mereka bukan dihidup kita. Beberapa orang datang bukan untuk tinggal tapi untuk singgah.
Singgah dari sakit yang lain kemudian kita menyembuhkannya dan pada akhirnya dia pergi mencari rumah yang lain lalu meninggalkan kita dengan sebuah kenangan.
"sometimes when the person who gave you memories becomes a memory" pada akhirnya sang pemberi kenangan akan menjadi kengan. "people come and go" dan itu nyata.
Pada nyatanya tidak ada yang benar-benar berada disisimu, dijalan ini hanya ada kau dan dirimu sendiri. Kau yang berjuang bertahan dan dirimu yang menguatkanmu. Dirimu yang menyuruhmu bertahan demi indomie, demi secangkir kopi pagi, demi sebuah canda, demi sebuah tawa, demi semua hal yang terkadang tidak kau sadari. Mari bertahan demi hal-hal yang membuat kita bertahan sampai sejauh ini.
"Worth it" dulu kita pernah berpikir bahwa menunggunya itu adalah sebuah hal layak. Setelah lelah dari perjalanan yang jauh dipelosok bumi ini kita perlu rumah untuk pulang dan dia adalah rumah yang layak untuk kita pulang.
Semuanya hanya sebatas dulu. Dulu saat aku mencintaimu dengan sangat dan kau juga.
Sebenarnya kita bukan ikhlas tapi memaksakan untuk lupa agar luka itu tidak kembali terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LUST
Teen FictionKenzie bukan anak yang dapat dikatakan baik,terlalu banyak misteri yang Kenzie simpan selama ini. waktu seolah tidak mengizinkan orang lain mengetahui siapa kenzie sebenarnya. Hal misterius yang dimiliki Kenzie menjadi daya tarik tersendiri bagi sis...