24. The Evil Time

2K 54 0
                                    


"Kita perlahan terluka karena harapan yang kita percayai"

M2r


Jangan lupa Komen dan Bintangnya ya guysss

Happy Reading.



"Jangan pulang naik bus, nanti gue jemput lo" kata Noah sebelum meninggalkan café tempat Sea bekerja. Sea memandang punggung Noah yang mulai menjauh dan masuk kedalam mobil lalu pergi.

Sea masuk kedalam café, lebih tepatnya ditempat ganti baju untuk karyawan perempuan. "Selamat malam" sapa Se pada beberapa karyawan yang kebetulan ada di ruang ganti itu. Dia membuka lokernya lalu memasukan baju yang tadi sudah diganti ditoilet sebelum berjalan keluar kearah mesin kasir sambil mengikat apron pada pinggang rampingnya.

"Sea boleh minta nomor lo?" tanya Sarah yang merupakan salah satu karyawan yang ada dan Sarah salah karyawan yang akrab dengan Sea. Sea dengan senang hati memberikannya.

Waktu berlalu dengan cepat tak terasa jam kerja paruh waktu Sea hampir habis, masi ada setengah jam sebelum jam pulang. Sea sedang merapikan beberapa peralatan yang ada dimeja kasir sebelum ada pelanggan yang tiba-tiba datang.

"Haii Sea kita balik lagi" sapa pelanggan itu yang ternyata adalah Newt.

"Mau pesan apa?" tanya Sea bersiap mencatat pesanan dari Newt. Newt mulai menyebutkan pesananya yang menurut Sea sangat banyak untuk Newt seorang.

Newt yang menyadari raut bingung dari Sea seolah paham "Itu bukan Cuma pesanan gue. Masih ada Zuar, Mora, sama Semi yang lagi diparkiran nungguin Minho dan Kenzie otw dari rumah" jelas Newt kemudian membayar pesanannya.

Lonceng café berbunyi tanda pelanggan masuk, Sea menatap kearah pintu masuk. Sial! Ada Kenzie yang temu tatap dengan secara tidak sengaja. Kemudian Sea melihat mereka beramai-ramai menuju salah meja yang ada disudut café.

"Lama lo pada" gerutu Newt.

"Jangan salahin kita, nih salah si Minho dandannya lama" protes Zuar pada Kenzie dan Minho.

"Njir, ribut mulu lo pada kagak ada lembut-lembutnya" sahut Semi yang dengan santai sudah makan duluan, padahal yang lain belum ada menyetuh makanan itu sama sekali.

"Nggak mau dikasarin? Sana noh nongkrong bareng emak lo" timpal Newt dengan cuek.

Suasana kembali normal, tapi Newt dan Zuar masih saja terjabak adu mulut meskipun hal sepeleh. Kenzie melirik kearah Sea yang sedang sibuk melayani pelanggan, dari jarak kuris milik Kenzie bisa melihat Sea sedang mengusap keringa. Kenzie tidak mengalihkan perhatiannya dari Sea, namun lelaki itu tau bahwa perasaanya saat ini salah.

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, saatnya café tutup. Kenzie dan kawan-kawan masih ada diparkiran café mereka bersantai sejenak ditaman kecil depan café Sea bekerja. Sea dan karyawan berjalan keluar dari arah café, hal itu menjadi perhatian oleh Kenzie dan kawan-kawan yang posisinya tidak jauh dari pintu keluar café.

"Bos, nggk mau nganter Sea?" goda Newt sambil menaik turunkan alisnya. Sedangkan yang digoda hanya menampilkan ekspresi datarnya.

"Nggak usa. Jangan cari perkaran sama Rora, lo udah mau tunangan" timpal Mora yang sedari tadi diam.

Zuar merasa tidak asing dengan mobil yang sedang menuju kearah mereka. Pagani Huayra Imola dengan warna abu-abu, salah satu merek mobil sport yang mahal. "NOAH" teriak Zuar yang melihat mobil Noah terparkir didekat jalan masuk café.

THE LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang