BAB 02|DIHUKUM BARENG

42.7K 4.9K 147
                                    

HALLO PREN KETEMU LAGI JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN KIWW

Call me rara

Seorang cewek mengerjapkan matanya pelan bersiap akan cahaya yang akan masuk ke penglihatannya, menatap kearah jam weker yang berada diatas nakas seketika matanya melotot kaget saat jam itu telah menujukkan pukul tujuh kurang lima belas menit, dan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang cewek mengerjapkan matanya pelan bersiap akan cahaya yang akan masuk ke penglihatannya, menatap kearah jam weker yang berada diatas nakas seketika matanya melotot kaget saat jam itu telah menujukkan pukul tujuh kurang lima belas menit, dan itu artinya bel masuk sekolah akan berbunyi sebentar lagi. Tanpa menuggu lama dia langsung melompat dari kasur dan berlari ke arah kamar mandi.

"MAMA KENAPA GAK BANGUNIN QILLA?" teriak Qilla menuruni tangga menghampiri keluarganya yang telah duduk manis di meja makan.

"Kamu nya aja yang kebo." bukan mama yang menjawab, tapi abang Qilla.

"Apasi bang, gue ngomong sama mama bukan sama lo."sahutnya garang.

"Udah masih pagi gausah berantem, mama udah bangunin kamu mungkin lebih dari sepuluh kali, sekarang sarapan katanya udah mau terlambat cepet makan." timpal Lestari mama Qilla.

"Gak deh ma aku sarapan dikantin aja, papa udah berangkat ma?" tanya Qilla menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri mencari keberadaan Mahesa ayah Qilla.

"Iya udah berangkat, ada meeting katanya." balas Lestari menolehkan kepalanya kearah Qilla.

"Ohh gitu, yaudah aku berangkat dulu ya ma," pamitnya kepada sang ibunda.

"ASSALAMUALAIKUM."teriak Qila berlari keluar rumah.

"Astaghfirullah ma, itu anak siapa bisa kaya gitu," gerutu abang Qilla panggil saja bang Lionel.

"Hus kamu ini."

"MANG DEDE AYO BURUAN,"

Byurrr

"Duh non lagi enak-enakan ngopi ini."

"Hehe maaf mang abis Qilla udah telat,"kata Qilla mengaruk tekuknya karena baru saja mengagetkan Mang Dede yang sedang minum kopi.

"Ya udah ayo atuh."sahut Mang Dede.

"Cepetan dikit ya mang, udah telat ini," ucap Qilla sambil menutup pintu mobil.

"Siyapp"

◍•ᴗ•◍

Sesampainya di sekolah ternyata gerbang utama SMA mandala sudah tertutup sempurna, tetapi kedua mata itu mengangkap seseorang yang tidak asing sedang berdebat dengan Mang Ujang.

"Itu bukannya Zafa ya, dia terlambat juga wah kesempatan nih," ucap Qilla dengan berjalan menghampirinya.

"ZAFA,"Qilla berlari menghampiri Zafa yang berada tepat di gerbang utama itu.

AZAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang