BANYAK YANG SLINDER IHH CAPEKK LOHH AKU,SANTET NIH.🔪😠
MINTA SORRY KALAU LAMA, SEKARANG AKU UDAH PTM, DAN MINGGU DEPAN PTS PREN:'(
MAAF JUGA KALAU TYPO.
YANG BAIK HATI DAN TIDAK SOMBONG VOTE DONG.😜
KOMEN JUGA DISETIAP PARAGRAF.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lionel baru saja memarkirkan mobilnya tepat didepan sebuah cafe yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Ralat mobil milik Zafa, setelah melewati perdebatan kecil antara mereka berdua. Hanya karena Zafa yang tidak mau duduk dijok belakang bersama Qilla dan Akhirnya dirinya duduk disebelah kursi kemudi.
Mereka keluar dari mobil, dan Lionel berjalan memimpin didepan mereka, mencari meja yang kosong dan langsung duduk disana. "Lo pada mau minum apa?" tanya Lionel.
"Matcha dongg, kamu mau apa?" tanya Qilla kepada Zafa yang duduk di depannya.
"Temennya kambing, minumnya rumput," sahut Lionel dirinya sedang membaca menu yang tersedia disetiap meja, tanpa mengalihkan pandagannya ke arah Qilla.
Tanpa memperdulikan ucapan Lionel, Qilla hanya menatapnya tajam dirinya dan kembali fokus kepada seorang berada di depannya, yang sedang fokus dengan ponselnya.
"Zafaaa mau apa, matcha aja ya disini gada susu coklat." ujar Qilla terdegar pelan diakhir kalimat.
Mendegar itu Zafa langsung menaikkan tatapan tajam miliknya dari handphone, kearah Qilla yang sudah menampilkan deretan giginya. "Red velved bang!" jawabnya mengalihkan pandagannya ke arah Lionel dengan nada dingin ciri khasnya.
"Zafa inget tas ini gak?" tanya Qilla nembuka suara, tangannya bergerak melepas sling bag yang sedari tadi bertenger manis di pingangnya, meletakkannya diatas meja.
"Hm."
"Ihh liat sini, ini kan kamu yang beliin waktu kita beli cincin inget gak?" dengan lancangnya Qilla mengengam tangan Zafa tanpa permisi.
"Hm ya, lepasin tangan lo dari tangan gue!!" sorot matanya turun turun kebawah, menatap gengaman tangan Qilla.
"Mampus kan benar, jadi ngamuk beneran, besok jadi kecoa aja deh." ujar Lionel memutar bola matanya malas.
"Ya udahh sana minggir, ke pojok tuh sama mbak po---" ucapannya terpotong saat merasakan punggungnya ditepuk seseorang dari belakang.
"Bang, ini siapa bang bukan pocong kan?" Qilla memelototkan matanya kaget, baru saja ingin menyebut namanya, si makhluk tak kasat mata ini sudah menemuinya, apakah ini yang namanya hukum alam?