BAB 16|QILLA TREMOR

24.3K 3.5K 665
                                    

CALL ME RARA

HAI ACIEE ADA YANG KANGEN AFA? KANGEN QILLA?

YANG BAIK HATI DAN TIDAK SOMBONG VOTE DONG.

KOMEN DISETIAP PARAGRAF.

Seorang cowok bejalan melewati koridor lantai bawah, dengan kedua tangan yang masuk kedalam saku celana, suasana sekitar masih terlihat sepi karena jarum jam masih menunjukkan pukul 06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang cowok bejalan melewati koridor lantai bawah, dengan kedua tangan yang masuk kedalam saku celana, suasana sekitar masih terlihat sepi karena jarum jam masih menunjukkan pukul 06.30. Melangkahkan kakinya menuju tangga untuk naik ke lantai atas. Setelah sampai didepan kelas dirinya segera masuk dan berjalan menuju bangkunya. Mengeluarkan buku matematika dan earphone yang sudah disumpalkan ke telingganya.

"PUCUK DICINTA, ULAM PUN TIBA, KEKASIHKU YANG TERCINTA, TERNYATA SUDAH TIBA," teriak Qilla mengebu-gebu yang baru saja masuk kedalam kelas.

Dirinya berjalan menghampiri Zafa, duduk didepan bangku yang diduduki Zafa. "Aku punya susu coklat loh, mau gak," Qilla membuka tas miliknya dan mengeluarkan susu kotak rasa coklat dari sana, belum juga ditaruh diatas meja susu kotak tersebut sudah diambil alih oleh Zafa secara paksa. Dan langsung meminumnya dengan sedotan yang ada dibalik kemasan.

Qilla membulatkan mulutnya saat melihat Zafa dengan santainya meminum susu kotak tersebut. "Bayii," Qilla mecibir pelan. Dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari orang yang berada dihadapannya ini.

"Hehe gak becanda."

"Dengerin apa sih mau denger juga," lanjut Qilla, tangannya naik berniat untuk mengambil salah satu earphone yang berada ditelinga Zafa, tetapi belum sempat Qilla mengambil earphone itu Zafa sudah lebih dulu menjauhkan badannya dari jangkauan Qilla. Namun setelah itu dirinya melepas salah satu earphone tersebut dan menyerahkan itu kepada Qilla.

"Zafa."

"Hm apa."

"Nikah yukk," ucap Qilla secara tiba-tiba, Mmebuat Zafa mendongakkan kepalanya menatap kearah Qilla yang sudah menampilkan dereten giginya.

"Hm besok." jawab Zafa singkat, namun memberi efek yanh berlebihan untuk orang yang betada dihadapannya.

Brakk

Qilla memuluk meja dihadapannya, dan langsung berdiri dari duduknya. "Seriuss? Ayoo KUA besok, nanti aku bilang ke mama sama bunda."

"Ehem, kayaknya ada yang udah jadian nih." sahut Bara yang sedari tadi memperhatikan interaksi antara mereka berdua.

Qilla menoleh, "Lah Bar, lo kapan dateng?" tanyanya kaget saat melihat Bara dan Alden yang sudah duduk dibangku mereka.

"Sejak nenek lo lahir." balas Bara ngelantur.

◍•ᴗ•◍

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar lima menit yang lalu, tetapi
seorang cowok masih setia berada di depan parkiran, duduk diatas motornya.

AZAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang