BAB 13|BOLA BASKET

32.5K 3.6K 531
                                    

Call me rara

Maaf ya kemaren gak jadi up🙏

Maaf juga kalau ada yang typo

Jangan lupa vote dan komen ya! Jangan jadi silent readers.☺

Yang baca tapi gak vote punya penyakit apa sih?

Hari ini adalah hari kamis, dimana siswa-siswa kelas XII MIPA 3 terdapat mata pelajaran olahraga, dan kini mereka baru saja selesai melakukannya, setelah dua jam mengisi dengan kegiatan olahraga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari kamis, dimana siswa-siswa kelas XII MIPA 3 terdapat mata pelajaran olahraga, dan kini mereka baru saja selesai melakukannya, setelah dua jam mengisi dengan kegiatan olahraga. Setelah bel istirahat berbunyi, ada yang langsung menuju kantin namun ada juga yang masih setia berada dilapangan.

Seperti sekarang kelima cowok ini sedang berada dilapangan basket, terlihat dari Bara yang sedang mendrible bola dan bersiap untuk memasukkannya ke dalam ring basket. Cowok itu sedikit meloncat, melempar bola kearah ring basket, namun sepertinya kali ini melesat. Bola basket yang tadinya Bara pikir akan masuk kedalam ring dengan sempurna, tetapi dugaannya salah, bola tersebut melayang hingga keluar lapangan.

Dukk

"AWHH SAKITT GOBLOK MATA LO KEMANA HAA?" Teriak Qilla kaget setelah bola basket yang baru saja mendarat dijidat mulusnya, karena dirinya tadi sedang asik memperhatikan Zafa yang tengah berada dilapangan basket, dengan berjalan menuju kantin bersama Vanya dan Kiara.

"Mampus, kena mak lampir, " batin Bara mengerutu.

"SORRY LAA GUE MANA TAU KALAU MAU KENA JIDAT LO." balas Bara tangannya naik mengaruk kepalanya yang tidak gatal.

Zafa yang baru saja melihat kejadian itu pun segera berlari menghampiri Bara menatap tajam ke arahnya, "Goblok, lain kali pelan-pelan," ucapnya ketus dan langsung berjalan pelan menghampiri Qilla yang masih berada di pinggir lapangan basket.

"Lah anjig kok?" umpat Bara bingung.

"Lo gapapa? Sakit?" tanya Zafa kepada Qilla, dengan mengusap jidat Qilla yang terlihat sedikit benjol.

Qilla yang tadinya menunduk pun langsung mendogakkan kepalanya lantaran merasa dahinya yang diusap lembut oleh cowok yang baru saja datang dari lapangan basket. "Hah? Gak, gak sakit kalau kamu usap gini," balas Qilla mengambil tangan Zafa yang berada di dahinya.

Seolah sadar akan apa yang baru saja dilakukannnya, Zafa segera menarik tangannya dari gengaman Qillandan memalingkan wajahnya kearah lain.  Bisa-bisanya dirinya melakukan hal sekonyol itu.

"Lo ngapain sih fa," batinnya mengerutu.

"Laa sumpah gue gak sengaja, sorry." ucap Bara tidak enak hati, yang baru saja datang berlari dari lapangan menghampiri mereka.

Cewek itu menolehkan kepalanya kearah Bara, menatap tajam cowok itu. "Sakitt goblok, makanya mata tuh dipake bukan cuma buat figura aja!" balas Qilla kesal dengan mengusap dahinya yang benjol.

AZAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang