BAB 36|KUCING

23.9K 3.6K 1.1K
                                    

CALL ME RARA

ADA YANG KANGEN BIGONG GAK?

JANGAN BAWA CERITA LAIN KESINI.😡!!

TYPO SORRY, JEMPOL SAYA GEDE.

VOTE DAN KOMENNYA JANGAN LUPA SAYANGKU, CINTAKU.

MAU TANYA DEH, ITU ORANG YANG BACA TAPI GAK KASIH VOTE PUNYA MASALAH APA SIH HAH? NGAJAK GELUD? SINI SHERE LOCK GELUD KITA.😡😡

YANG GAK VOTE, TIDUR SAMA POCI MAMPUS.

"Hiks undaa, akak Apa nacal," seorang anak laki-laki berlari menghampiri sang ibunda yang sedang memilih berbagai macam buah-buahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hiks undaa, akak Apa nacal," seorang anak laki-laki berlari menghampiri sang ibunda yang sedang memilih berbagai macam buah-buahan. Anak laki-laki itu merentangkan kedua tangannya memeluk kaki sang ibunda.

Lisa mengernyitkan dahinya bingung, setelah mendengar ucapan putranya ini. Ia merubah posisinya menjadi jongkok, menyamakan posisinya dengan Ziven. "Kak Afa? Dia disini juga?" tanya Lisa kepada putranya itu.

Anak laki-laki itu menganguk-anggukan kepalanya tanpa ragu. Tangan mungil itu terangkat menunjuk kearah dimana ia dan juga Zafa bertemu. "Dicana unda, akak ambil cucu cokatna Ipen hiks. Akak Apa jahat unda, pucul aja," ucap anak laki-laki itu mengadu kepada sang ibunda.

Lisa tersenyum tipis mendengar ucapan putranya itu, ia mengusap kedua pipi Ziven yang basah karena air mata anak laki-laki itu. "Ya udah anak ganteng gak boleh nangis, kalau nangis jelek. Sekarang kita samperin kak Afa aja mau?" tanya Lisa kepada putra mungilnya itu, anak laki-laki itu hanya menjawab dengan angukan kepala.

"Ya udah, sini bunda gendong," ujar Lisa membawa anak laki-laki itu kedalam gendogannya, dengan tangan kanan yang mendorong troli berisi belanjaan miliknya. Ia melangkahkan kakinya kearah dimana Ziven bertemu dengan Zafa, terlihat disana sudah aja Qilla yang sepertinya sedang memarahi cowok yang berdiri dihadapannya.

"Qilla, Zafa," panggil Lisa tersenyum tipis, membuat kedua sejoli itu spontan menolehkan kepalanya kearah Lisa dan juga Ziven yang berada digendongan sang ibunda. Lisa mengulurkan tangannya yang langsung dicium singkat oleh Qilla, dan juga Zafa secara bergantian.

Qilla tersenyum tipis kepada lisa, dan Ziven yang masih berada digendongan sang ibunda. Cewek itu manolehkan kepalanya kearah Zafa yang berdiri disebelahnya, ia mengambil alih susu kotak yang masih berada digengaman Zafa, secara paksa. "Kasih ke Ziven, di rumah masih banyak!" bisik Qilla tepat didepan telinga cowok itu.

"Ziven, maafin kak Afa ya. Ini susu coklatnya buat Ziven aja kakak dirumah masih ada," ucap Qilla tersenyum lebar, tangannya terulur memberikan susu kotak tersebut kepada anak laki-laki itu.

Anak laki-laki itu tersenyum kearah cewek yang menulurkan susu kotak itu, tangan Ziven terulur mengambil susu kotak yang berada digengaman Qilla. "Maci akak antik, akak Apa jeyekk wlee," ujar Ziven, anak laki-laki itu menjulurkan lidahnya kepada Zafa, bermaksud mengejek cowok itu.

AZAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang