BAB 33|ROTI

26.9K 3.6K 1.3K
                                    

CALL ME RARA

ADA YANG KANGEN BIGONG GAK?

JANGAN BAWA CERITA LAIN KESINI.😡!!

TYPO SORRY, JEMPOL SAYA GEDE.

VOTE DAN KOMENNYA JANGAN LUPA SAYANGKU, CINTAKU.

MAU TANYA DEH, ITU ORANG YANG BACA TAPI GAK KASIH VOTE PUNYA MASALAH APA SIH HAH? NGAJAK GELUD? SINI SHERE LOCK GELUD KITA.😡😡

YANG GAK VOTE, TIDUR SAMA POCI MAMPUS.

"Ilaa, mau susu," ucap Zafa pelan, lebih tepatnya berbisik tepat di depan telinga Qilla, cewek itu sedang duduk disebelah Zafa dengan Ziven yang berada dipangkuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ilaa, mau susu," ucap Zafa pelan, lebih tepatnya berbisik tepat di depan telinga Qilla, cewek itu sedang duduk disebelah Zafa dengan Ziven yang berada dipangkuannya. Anak laki-laki itu sibuk mengemut dot berisi susu coklat miliknya, tatapannya lurus menatap kartun yang ditayangkan di televisi.

Qilla menolehkan kepalanya kesamping, menatap wajah Zafa yang terlihat sangat mengemaskan dosaat merengek meminta susu, seperti saat ini. "Ambil sendiri kan bisa Bigong, di kulkas tadi aku lihat masih ada satu," ucap Qilla lembut.

Cowok itu mengelengkan kepalanya pelan. "Ngak mau yang ituu," ucap Zafa menelungkupkan bibirnya ke bawah.

Qilla menautkan alisnya bingung setelah mendengar jawaban dari Zafa. "Ya terus susu apa?" tanya Qilla kepada cowok yang duduk di sebelahnya ini.

"Mauu ituu," balas Zafa, bola mata cowok itu melikir kearah dot berisi susu coklat yang berada digengaman tangan mungil Ziven.

Qilla menolehkan kepalanya mengikuti arah kedua bola mata Zafa, seketika cewek itu membelalakan matanya kaget. "Kamu mau ngedot? Udah gede Bigong, gak malu? Kalau Bara tau dimasukin ke lambe Smandala gimana? Gak malu hm," balas Qilla menaikkan alisnya sebelah.

Ziven yang sedari tadi fokus menonton kartun pun menolehkan kepalanya ke belakang, menatap ke arah Qilla dan juga Zafa secara bergantian. "Akak muu dyot? Nii buac akak, Ipen macih unyaa anyak. Anti itaa edott ayeng yaa," ucap anak laki-laki itu, melepaskan dot dari dalam mulutnya. Menyodorkan dot tersebut kepada Zafa. (Kakak mau dot? Ini buat kaka, Iven masih punya banyak. Nanti kita ngedot bareng ya)

Zafa mengalihkan pandagannya ke arah Qilla, seolah meminta izin. "Ilaa mauu, bolehh ya," ujar Zafa tersenyum lebar.

"Gak ya!, besok beli sendiri sekarang minum susu kotak dulu," balas Qilla, cewek itu menahan tangan Zafa yang ingin mengambil dot susu punya Ziven.

"Udah ini diminum Ziven aja, kak Afa biar minum susu kotaknya sendiri," lanjut Qilla, cewek itu mengembalikan dot milik Ziven.

Cowok yang duduk disebelah Qilla pun memgerucutkan bibirnya kesal. "Iya, iyaa. Gak jadi beli susu kotak lebih enak," balas Zafa, ia berdiri dari duduknya, berjalan ke arah dapur dengan menghentak-hentakkan kedua kakinya.

AZAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang