MAU TANYA DEH, ITU ORANG YANG BACA TAPI GAK KASIH VOTE PUNYA MASALAH APA SIH HAH? NGAJAK GELUD? SINI SHERE LOCK GELUD KITA.😡😡
YANG GAK VOTE,TIDUR SAMA POCI MAMPUS.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Qilla mengerjabkan matanya pelan saat dirasa remang-remang cahaya yang masuk ke penglihatannya, tangan cewek itu naik mengusap kedua matanya. Ia merebah posisinya menjadi duduk, menyandarkan punggungnya pada headboard cewek itu tersenyum tipis melihat Ziven yang tidur dengan posisi memeluk perut Zafa, tangannya naik mengusap rambut Zafa pelan. Cewek itu turun dari atas ranjang, melangkahkan kakinya ke arah kamar mandi.
Anak laki-laki yang sedari tadi tidur disebelah Zafa, mengusap matanya pelan saat merasakan pergerakan disebelahnya. Ia menoleh kesamping ke arah dimana Qilla tidur semalam, anak laki-laki itu merubah posisinya menjadi duduk beralih menolehkan kepalanya ke arah Zafa yang masih tertidur pulas. "Akak angun," ucap Ziven, anak laki-laki itu mengoyang-goyangkan tubuh Zafa, namun cowok itu sama sekali tak terganggu dengan itu.
Qilla baru saja keluar dari dalam kamar mandi masih dengan bathrobe yang melekat ditubuhnya. "Ziven udah bangun, bentar ya kakak ganti baju dulu, nanti habis itu Ziven mandi. Bangunin kak Afa aja dulu, kalau gak mau bangun pukul aja," ucap Qilla terkekeh pelan, ia melangkahkan kakinya menuju lemari untuk mengambil seragam dan langsung kembali membawanya ke dalam kamar mandi.
"Akak angunn," ujar Ziven, kali ini anak laki-laki itu memukul perut Zafa menggunakan boneka tedy bear miliknya. Anak laki-laki itu mengerucutkan bibirnya sebal lantara Zafa yang tak bangun dari tidurnya. Ziven yang tak sabaran pun langsung mengigit perut Zafa yang masih terlapisi dengan kaos polos berwarna hitam.
"ARGHH," pekik Zafa, cowok itu membulatkan kedua matanya. Ia spontan merubah posisinya menjadi duduk, mengangkat kaos ke atas untuk melihat kondisi perutnya uang baru saja digigit oleh Ziven. Terlihat bekas gigitan diperutnya bagian kanan, cowok itu menolehkan kepalanya kearah Ziven, menatap tajam anak laki-laki itu.
Bukannya merasa takut, anak laki-laki itu berdiri dari duduknya dengan tangan yang mengengam boneka tedy bear. "Paa akak mo malah ma Ipen? Calah akak cendili nda mo angun. Cini Ipen nda akut ama akak," ucap anak laki-laki itu menantang dengan kedua tangan yang disilangkan didada.