BAB 49|PANTAI

17.9K 2.4K 1.1K
                                    

Beberapa minggu kemudian....

Setelah satu minggu yang lalu, kelas XII baru saja selesai melaksanakan ujian sekolah. Yang artinya tinggal beberapa bulan lagi mereka akan meninggalkan masa SMA-nya. Dan hari ini akan ada promnight sebagai acara kelulusan mereka, yang akan dilaksanakan pukul 19.00 sampai selesai.

Namun, saat ini jarum jam masih menunjukkan pukul 09.00 yang artinya masih banyak waktu lengang sebelum Promnight malam nanti. Lagi pula, pagi ini mereka mempunyai rencana untuk jalan bareng naik motor ke pantai. Toh, kapan lagi mereka ada waktu ngumpul, apalagi sudah mau lulus yang artinya mereka akan sibuk sendiri, untuk menata masa depan.

Seorang cowok baru saja memarkirkan motor milik cowok itu didepan rumah, yang pintu rumah tersebut terbuka setengah. "Sepadaa," ujar cowok itu, mengetuk pintu. Tanpa, menunggu jawaban dari tuan rumah ia langsung saja masuk ke dalam dan, duduk disofa ruang tamu.

"Kemana penghuninya," monolognya, menatap sekitar. "rumah segede gabah gini gak ada orangnya," cowok itu berdiri dari duduknya

Ia melangkahkan kakinya ke arah tangga, menaiki tangga yang menghubungkam lantai satu dengan lantai dua itu satu-persatu.

"Woy, ada tamu bukannya disambut malah enak-enakan mojok," teriak cowok itu saat melihat dua sejoli sedang berpelukan di depan pintu ruangan, yang paling ujung.

"Joinn dong," lanjut cowok itu menaikkan alisnya mengoda, dan langsung berlari ke arah mereka dengan merentangkan kedua tangannya.

Sang cowok yang mendengar ucapan cowok itu pun, menolehkan kepalanya ke sumber suara cowok itu. Ia membelalakan matanya kaget saat melihat temannya sudah berada disini. "Ck, ganggu."

Langsung saja, Ia menarik pergelangan tangan sang cewek. Membawa cewek itu berlari turun ke lantai bawah. Bara yang melihat pasangan suami istri melarikan diri, ia pun langsung menyusul dengan berlari mengahampiri mereka.

Semuanya sudah terungkap, setelah perayan hari ulang tahun Zafa beberapa minggu yang lalu. Pasangan suami istri itu akhirnya mengaku bahwa mereka telah menikah. Hal itu, mampu membuat mereka tercengang tak percaya. Apalagi dengan Bara, entah merasa panas atau gimana cowok itu langsung melamar Vanya ditempat dengan cincin yang diganti dengan donat. Namun, masih tetap sama cinta cowok itu tertolak lagi dan lagi.

Qilla, dan juga Zafa baru saja menginjakkan kakinya di anak tangga terakhir. Bersamaan dengan Alden, Kiara, Vanya, Riyan, Elang besama sang kekasih masuk ke dalam rumah. Mereka semua memang berencana kumpul dirumah Zafa, dan akan berangkat bareng menuju pantai.

"Woy, awas kalian!!!" teriak Bara kepada Zafa, dan juga Qilla yang masih berdiri ditengah-tengah tangga bagian bawah.

Lantaran Bara yang berlari dengan kecepatan penuh namun, tak dapat menahan dirinya. Zafa yang melihat Bara berlari ke arahnya pun langsung menarik pinggang Qilla agar tak tertubruk oleh Bara.

Namun ternyata sama saja, karena Zafa yang tak dapat menjaga keseimbangan cowok itu terjatuh terlentang diatas lantai dengan Qilla yang itu terjatuh diatasnya.

Bersamaan dengan Bara yang terjatuh mencium lantai.

"Oh my god, seriously?" Kiara memelotoka matanya saat melihat Qilla yang jatuh diatas tubuh Zafa. Cewek itu langsung memutar tubuhnya. "Balik, balik. Belum cukup umur," cewek itu mendorong Vanya, Riyan, dan Alden untuk keluar dari dalam rumah.

"Mereka ngapin ay?" tanya Lila kekasih Elang kepada cowok itu.

Cowok dingin itu langsung menutup wajah Lila dengan telapak tangannya. Dan, menyembunyikan wajah cewek itu ke dadanya. "Anak kecil gak boleh lihat," bisik cowok itu kepada Lila yang berada didekapannya.

AZAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang