Yang baca tapi gak kasih vote, tidurnya ditemenin poci.😡
Apa gak terima?😏
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah diantar pulang oleh Zafa sampai rumah dengan selamat. Qilla melangkahkan kakinya gontai memasuki rumah, dirinya seperti patung yang sedang berjalan, mengingat ucapan Zafa yang membuat dirinya merasa diterbangkan secara tiba-tiba.
"Kamu kenapa, lemes gitu kayak gak punya gizi," ujar Lestari melihat Qilla yang baru saja masuk kedalam rumah, namun dirinya terlihat seperti orang yang tidak mempunyai tenaga.
"AAA MAMAA," teriaknya sedikit merengek, berjalan menghampiri Lestari yang duduk disofa.
"Nyawa aku melayang maa," lanjutnya setelah duduk di sebelah Lestari.
Lestari menyerngitkan dahinya bingung. "Nyawa kamu melayang? Kok masih hidup?" tanya Lestari polos.
"Kayaknya Zafa udah mulai suka sama aku deh ma. Ayo dong ma cepetan nikahin aku sama Zafa, nanti kalau Zafa udah berubah pikiran kan bahaya."
"Iya, tadi mama ketemu sama Rina, katanya Zafa juga minta di cepatin nikahnya, dan mama sama tente Rina udah putusin besok kamu habis pulang sekolah sama Zafa fiting baju ya." jelas Lestari membuat Qilla memelototkan matanya kaget.
Mendengar itu Qilla reflek berdiri dari duduknya. "SERIUS? ZAFA BILANG BEGITU?, TUH KAN BENER DIA UDAH KLEPEK KLEPEK SAMA AKU," teriak Qilla mengebu-gebu.
"BESOK NIKAH, BESOK NIKAH WOHOO BESOK NIKAH." Qilla bersenandung, berjalan menaiki tangga dengan berlengak-lengok seperti cacing kepanasan.
Seorang cowok baru saja melakukan shooting dilapangan basket, halaman belakang rumahnya. Terlihat dirinya sekarang sedang mendrible bola dan bersiap untuk dimasukkan kedalam ring basket. Namun sebelum itu dirinya terhenti saat mendengar panggilan dari sang ibunda.
"Zafa, sini Nak!" panggil Rina yang baru saja datang membawa nampan berisi susu cokelat lengkap dengan sandwich disebelahnya.
Zafa menoleh mendengar panggilan Rina. "Iyaa ndaa." jawabnya, melangkahkan kaki menghampiri Rina yang sudah duduk di sofa panjang yang berada di halaman belakang.