Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Qilla memelototkan matanya kaget, setelah Zafa yang baru saja manarik pinggangnya. tangan cewek itu naik mengusap puncak kepala Zafa lembut. "Udah gak usah nangis, gak malu apa udah gede juga masih nangis," ujar cewek itu terkekeh pelan. Ia mengubah posisi yang awalnya memeluk leher Zafa berada dibawahnya ini, menjadi berdiri. Tangan cewek itu terulur mengusap kedua pipi Zafa yang sudah bersimbah air mata.
"Aku juga minta maaf, udah buat kamu nunggu lama," ucap Qilla lembut dengan tangan yang masih mengusap puncak kepala Zafa pelan.
Cowok itu menelungkupkan bibirnya ke bawah. "Ya udah, mana susu coklat yang aku minta," tanya Zafa menaikkan pandagannya ke arah nakas mencari susu coklat yang ia pesan dari Qilla.
"Oh iya, ini adanya rasa strawberry yang coklat gak ada. Gimana kamu mau?" balas Qilla, tangan cewek itu terulur mengambil paper bag berisi susu diatas nakas. Yang tadi ia beli ditoko depan Rumah Sakit.
"Gak mauu, maunya coklatt,"rengek cowok itu menelungkupkan bibirnya ke bawah.
Qilla mengehembuskan nafasnya lelah. "Habis Bigong, ya kali aku haris pulang dulu ke rumah buat ambilin kamu susu coklat," ucap Qilla selembut mungkin, ia harus lebih bersabar dengan sikap Bayi Bagongnya ini.
"Ya udahh bobo aja, ayo Ilaa bobo sini," balas Zafa mengeser tubuhnya memberi tempat untuk Qilla dibrankar rumah sakit yang ia tempati sekarang. Cowok itu menepuk-nepuk sisi brankar yang masih kosong.
Cewek itu mengerutkan dahinya bingung. "Yang benar aja kamu, gak muat lah. Nanti kamu gak nyaman tidurnya, aku tidur disofa aja," Qilla kembali meletakkan paper bag yang berisi susu strawberry ke atas nakas. Ia berniat untuk melangkahkan kakinya kearah sofa. Namun, baru saja satu langkah cewek itu menolehkan kepalanya ke belakang. Pandangan cewek itu turun menatap kearah pergelangan tangannya yang digengam oleh Zafa.
"Bobo sini aja Ilaa," ucap cowok itu menarik pergelangan tangan Qilla, dengan memasang puppy-face nya.
"Manja banget sih, suami aku ini," cewek itu mejadi gemas sendiri melihat ekspresi wajah suaminya ini. Ia terkekeh pelan sambil tangannya terulur mencubit pipi cowok itu gemas.
Zafa mengerucutkan bibirnya sebal. "Sakit Ilaa. Ayo bobo, ayo bobo, ayoo bobo," ringis cowok itu mengusap pipi yang baru saja dicubit oleh Qilla. Cowok itu menarik pergelangan tangan, membawa cewek itu berbarimg diatas brankar yang saat ini ia tempati. Lebih tepatnya disebelah sisi brankar cowok itu yang masih kosong.
"Iya, iya. Ya udah sekarang bobo," Balas Qilla, cewek itu membaringkan tubuhnya disebelah Zafa. Ia menggunakan tangannya untuk menompang kepala cewek itu sendiri. Tangan kirinya naik mengusap puncak kepala Zafa lembut.