BAB 11|SUSU COKLAT

31.7K 3.7K 302
                                    

HAI KETEMU LAGI KITA PREN, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN.

Silent readers pantatnya bisulan.😏

Maaf ya kalo upnya lama, lagi banyak tugas deadline semua.☺🙏

Call me rara.

Bel masuk jam pelajaran pertama baru saja berbunyi dan kini di salah satu kelas dilantai tiga tepatnya didalam kelas XII MIPA 3 sangat riuh, ada yang berlari kesana-kemari mencari contekan, dan juga ada yang sedang mempersiapakan contekan rumus ma...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel masuk jam pelajaran pertama baru saja berbunyi dan kini di salah satu kelas dilantai tiga tepatnya didalam kelas XII MIPA 3 sangat riuh, ada yang berlari kesana-kemari mencari contekan, dan juga ada yang sedang mempersiapakan contekan rumus matematika. Karena dijam pertama ini akan diadakan ulangan matematika, pelajaran yang sangat mematikan itu.

"Sialan Zafa gak berangkat, nilai gue jadi taruhannya," gerutu Bara dengan menulis rumus di secarik kertas kecil.

"Makanya belajar bego, lo kalo goblok jangan keterlaluan lah Bar," sahut Alden yang berada disebelahnya.

"Jangan banyak gaya lo, satu tambah satu aja gak bisa," ucap Bara menatap tajam kearah Alden.

"Lo pikir gue anak TK satu tambah satu gak bisa," balas Alden.

"Ribut mulu lo berdua," sahut Riyan yang sudah bosan mendengarkan keributan mereka.

"WOYY BU TUTI DATENG, DIEM LO SEMUA."

"Asalamualaikum pagi semua, hari ini ada ulangan. Simpan semua buku kalian di dalam tas dan sisakan satu bulpen diatas meja," bu Tuti masuk dan langsung memberikan instruksi kepada murid yang berada didalam kelas.

"Boleh bawa contekan gak bu?" tanya Bara polos.

"Boleh, boleh banget," jawab Bu Tuti memelototkan matanya garang, dengan tangannya yang sudah mengengam pengaris kayu panjang.

"Hehe becanda bu," sahut Bara cengengesan.

"Pfttt mampus," tawa Alden tertahan.

"Sudah mari kita mulai sekarang soalnya cuma satu waktunya 30 menit dari sekarang," kata Bu Tuti dengan membagikan selembaran kertas ulangan.

"Busett bu, ini soalnya satu tapi beranak," ucap Qilla setelah melihat selembaran kertas ulangan tersebut.

"Masih mending ibu kasih saty soal dari pada lima soal, kamu mau?" jawab Bu Tuti garang.

"Udah jangan banyak protes kerjakan sekarang!" lanjutnya.

Seketika semuanya hening, fokus kepada kertas soal mereka masing-masing. Namun ada juga yang sedari tadi panas dingin lantaran tak tau apa-apa, mau mengerjakan pun tak bisa. Sepertj satu cowok ini sedari dadi bingung sendiri.

"Woyy suttttt Lang," panggil Bara kepada Elang yang sedang fokus dengan kertas soalnya.

"Sialan Elang anjing," umpat Bara karena tidak mendapat respon dari Elang.

AZAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang