BAB 24|BIGONG

29.2K 3.6K 677
                                    

CALL ME RARA.

ADA YANG KANGEN SAMA AFA? SAMA QILLA? ATAU SAMA AKU? NASIB JOMBLO YA GINI.😫

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA, YANG BACA TAPI GAK KASIH VOTE GELUD KITA, SHERELOCK.

SATU LAGI INI YANG PALING PENTING.

⚠️JANGAN BAWA CERITA LAIN KESINI, SEKALI LAGI KALAU AKU LIHAT ADA YANG BAWA CERITA LAIN KESINI NANTI AKU SURUH SIBARA BUAT SANTET ORANGNYA⚠️

DAN JANGAN SAMAKAN VISUAL DARI CERITA AZAFA SAMA KEHIDUPAN NYATA VISUAL JADI PEMBACA YANG BIJAK OKE.

Setelah membeli gula kapas untuk Ziven, kini mereka baru saja masuk kedalam area taman kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membeli gula kapas untuk Ziven, kini mereka baru saja masuk kedalam area taman kota. Saat pertama kali masuk mereka langsung disambut dengan lampu kelap kelip berwarna gold disepanjang jalan. Mereka melangkahkan kakinya untuk masuk lebih dalam kearea taman kota, terlihat ditengah-tengah taman terdapat air mancur yang begitu indah saat dilihat disuasana malam seperti malam minggu ini. Apalagi airnya dapat memancarkan warna gold sama seperti lampu kelap kelip yang berada disepanjang jalan.

"Bagus baget, Afa ayo foto," ucap Qilla menolehkan kepala kesamping, ke arah Zafa.

Zafa menoleh, menaikkan salah satu alisnya mendorong kepalanya untuk lebih dekat dengan Qilla."Gakk!" jawab Zafa tepat didepan muka Qilla. Dan langsung berniat untuk melengkahan kakinya.

"Eh, eh mau kemana," kata Qilla menarik tangan Zafa untuk kembali keposisi semula.

"Ziven ikut kak Afa dulu ya, nanti kakak foto disana oke?" ucap Qilla kepada Ziven yang masih berada digendogannya dengan tangan yang mengengam pegangan gula kapas yang terbuat dari kertas digulung.

Ziven mengangukkan kepala lucu, "Iaa ipenn auu oto ama akak Apa yey," balas Ziven merentangkan tangannya kepala Zafa. (Iya Iven mau foto sama kak Afa yey)

Qilla tersenyum mendengar jawaban dari Ziven. Mengalihkan pandagannya, menatap kearah Zafa yang masih diam dengan tangan yang menyilang didada, dirinya belum mengambil alih Ziven yang berada digendogannya. Karena kesal dengan tampang tengil Zafa Qilla menendang kaki Zafa yang membuat dirinya terpekik kaget.

Zafa melebarkan bola matanya, tangannya turun mengusap bagian kaki yang baru saja ditendang oleh Qilla. "Sakit setan," umpat Zafa menatap Qilla sinis.

"Ya udah cepatann," balas Qilla menyerahkan Ziven yang berada digendogannya kepada Zafa. Dirinya menghela nafas pelan, dan langsung mengambil alih Ziven dari gendogan Qilla.

"Nahh kalian berdiri disana, iya situ, geser dikit kekiri, ehm geser lagi kekanan, mundur dikit, maju lagi deh dikit, udah disitu diem. Satu, dua, tiga, senyum." ucap Qilla memberi instruksi.

"Nah bagus, sekarang foto bertiga tapi siapa ya yang fotoin," kata Qilla setelah melihat hasil jepretannya, menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri mencari sesorang yang bisa diminta bantuan untuk mengambil gambar mereka bertiga. Qilla menolehkan kepalanya saat merasakan bahunya ditepuk oleh sesorang dari arah belakang.

AZAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang