BAB 08|TUNANGAN

26.3K 3.3K 202
                                    

HAI KETEMU LAGI KITA PREN
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

Malam ini adalah malam dimana Qilla dan Zafa akan melangsungkan pertunangan mereka tepatnya di Hotel keluarga Mahesa, dan kini di kediaman Darka semua sudah siap tinggal menuggu satu orang terpenting dimalam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini adalah malam dimana Qilla dan Zafa akan melangsungkan pertunangan mereka tepatnya di Hotel keluarga Mahesa, dan kini di kediaman Darka semua sudah siap tinggal menuggu satu orang terpenting dimalam ini.

"Ante akak Apa ana ok elum ini?" tanya Ziven sepupu Zafa yang masih berumur 2 tahun, anak dari adik kandung Rina.

"Mungkin masih siap-siap, tapi kok lama banget yaa?" guman Rina menolehkan kepala kearah tangga, siapa tau anaknya sudah turun kebawah.

"Coba liat ke kamarnya aja ma," sahut Darka memberi saran.

"Yaudah iyaa, Iven mau ikut tante apa ikut bunda aja?" tanya Rina kepada Ziven yang berada di pangkuannya.

"Ien kut ante, ndong," jawab Ziven mengulurkan kedua tangannya ke arah Rina, meminta agar Rina mengendongnya.

"Yukk kita ke kamar kak Afa9" kata Rina mengangkat Ziven membawa ke dalam gendogannya.

"Aku panggil Afa dulu ya," pamitnya kepada yang lainnya berjalan menaiki anak tangga satu persatu.

◍•ᴗ•◍

"Afa udah siap belum lama banget kamu, bunda masuk ya?" tanya Rina dari depan pintu kamar anaknya.

"Ante akak idur?" tanya Ziven yang berada di gendongan Rina.

"Tante juga gatau sayang, kita masuk aja ya," jawab Rina dan membuka pintu kamar itu ternyata tidak di kunci.

Ceklek

"Astaghfirullah, Afa kok belum siap," kata Rina kaget setelah melihat anaknya masih tidur di atas ranjang dengan posisi tengkurap.

"Ante runn," Ziven merengek, meminta di turunkan dari gendongan Rina setelah turun dirinya beranjak menaiki ranjang.

"Kepala aku pusing ndaa," Zafa merengek.

"Akak atit?" Ziven menyentuh dahi Zafa dengan telapak tangan nya "Ndak nas ante" ujar Zivem menundukkan kepalanya mensejajarkan dengan kepala Zafa.

"Baaa, akak bong ya?" ujarnya mengoda.

Rina mengerutkan keningnya."Kamu bohong kan bunda tau ya, kamu fikir dengan kamu bohong tunangan kalian batal? Gak ya, sekarang kamu ganti baju cepetan!" celoteh Rina memperingati anaknya panjang kali lebar kali tinggi.

"Afa gak mau tunangan sama cewek stres itu nda!" jawab Zafa merubah posisinya menjadi terlentang, dan menarik selimut hingga menutupi seluruh tuhunya sampai kepala.

"Ganti baju atau gak usah minun susu satu tahun!" kata Rina mengancam.

"Ayo sayang kita kebawah, nanti kalo kakak gak mau turun susu kakak buat kamu" lanjutnya membawa Ziven kedalam gendogannya.

AZAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang