KASIAN BANGET MALAM MINGGUNYA CUMA DIRUMAH AJA, TAPI SAMA SIH SAYA JUGA DIRUMAH.☺
GAK USAH KETAWA, YANG KETAWA LANTATNYA ITEM.😏
VOTE KOMEN JANGAN LUPA BESTI, YANG GAK KASIH VOTE TIDUR SAMA POCI.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zafa mengerjabkan kedua matanya, besiap dengan cahaya yang akan masuk ke pengilihatannya. Tangan Zafa terulur mengambil handphone yang berada diatas nakas untuk melihat pukul berapa sekarang. Namun belum sempat dirinya mengambil handphone sebuah tendangan yang lumayan keras mendarat dipantat Zafa.
Dugg
Suara hentakan terdengar, saat pantat Zafa mencium lantai yang keras. Dirinya meringis pelan, mengusap pinggangnya yang terasa ngilu, sungguh rasanya sangat sakit. "Ya Tuhan, mimpi apa semalem bisa nikah sama cewek kayak gitu." gumam Zafa pelan. Dirinya berniat untuk merubah posisinya yang semula tidur terlentang diatas lantai, menjadi duduk. Namun belum sempat dirinya duduk dengan sempurna rasa sakit dibagian pinggangnya semakin menjadi-jadi.
"ARGHH BUNDAA." teriak Zafa memenuhi seluruh penjuru kamar.
Membuat Qilla yang tadinya tertidur tenang terpekik kaget mendengar teriakan Zafa. Dirinya reflek mengubah posisinya menjadi duduk, menolehkan kepalanya kekanan kekiri mencari seseorang. "Lah bayi bagong gue kemana." gumamnya pelan, tangannya sibuk mengusap-usap mata.
Qilla menurunkan pandagannya kebawah, seketika kedua bola matanya melebar dengan sempurna saat melihat Zafa tiduran diatas lantai, "Eh, Zafa ngapain tidur dibawah." tanya Qilla kepada Zafa.
Bukannya menjawab, namun dirinya hanya terlihat seperti orang yang sedang menahan rasa sakit. Membuat Qilla reflek turun dari atas ranjang dan mendekat kearah Zafa. "Zafa, Fa, kamu kenapa? Perutnya sakit? Tuh kan apa aku bilang kebanyakan minum susu sih, jadi sakit gini." omel Qilla kepada Zafa.
"Shh arghh, pi-inggang gue goblok bukan perut." balas Zafa kelas.
Terdengar beberapa kali ketukan dari pintu kamar, tak berselang lama Rina datang dengan raut wajah terkejut setelah mendengar teriakan putra semata wayangnya itu. "Kenapa sih Fa, masih pagi udah teriak-teriak." kata Rina kesal.
Zafa menoleh menatap kearah Rina. "Bundaa, sakitt hiks." ucap Zafa mengadu kepada sang ibunda masih dengan posisi yang sama terlentar dilantai yang dingin dan tangannya mengusap-usap pinggangnya yang terasa sangat sakit.
"Kenapa pinggang kamu? Encok? Udah mirip Mbah Sugiono penjual kambing yang pinggangnya sering encok aja kamu ini," ucap Rina mendekat ke arah Zafa.
"Hikss bukann encok ndaaa, tadi jatuh dari dari atas ranjang ditendang sama cewek stres ini hiks sakittt," jawab Zafa seadanya, dengan nada sedikit merengek.