BAB 19| AKHIRNYA SAH!!

32.5K 4.2K 824
                                    

CALL ME RARA.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN.

YANG BACA TAPI GAK KASIH VOTE TIDUR SAMA POCI.

Acara pernikahan akan segera dimulai tamu undangan juga sangat banyak dari keluarga mempelai laki-laki maupun perempuan. Dan kini seorang cowok dengan texedo putih sudah duduk dihadapan pak penghulu dengan tangan yang sudah berkeringat dingin, mengucapkan ijab qobul bukanlah hal yang mudah apa lagi hanya sekali dalam hidupnya.

Sedangkan Qilla yang duduk disebelahnya sedari tadi tersenyum lebar kepada semua tamu undangan, entahlah dia sepertinya sangat bahagia.

"Zafa, udah siap kan Bismillah dulu,"ucap sang papa menenangkan putra semata wayangnya itu.

"Papa aja deh yang ijab qobul." jawab Zafa santai.

"Ya mana bisa, kan kamu yang nikah, ayo pak segera dimulai,"ucap Darka kepada sang penghulu.

"Saudara Azafa apakah sudah siap,"ucap sang penghulu dengan mengulutkan tangannya agar Zafa menjabatnya.

"Bismillah,"gumamnya dengan menganguk singkat dan menjabat tangan sang penghulu.

"Saudara Azafa Brajadaka saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Aqilla Qirana Maheswari binti Mahesa Parmono dengan maskawin uang tunai sebesar limaratus juta dan seperangkat alat sholat dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Aqilla Qirana Maheswari dengan maskawin tersebut dibayar tunai,"ucap Zafa lantang.

"Bagaimana para saksi." tanya sang penghulu kepada tamu undangan.

"SAH"

Zafa membuka matanya dia berharap kalau ini hanya mimpi apakah benar?  Dirinya baru saja menikah dengan cewe stres yang selalu merecokinya.

"YEYY SAHHH,"teriak Qilla lantang berdiri dari dudukya.

Zafa memelototkan matanya kaget melihat tingkah Qilla, dirinya mengusap wajahnya gusar mungkin sekarang pipinya sudah seperti kepiting rebut, malu dengan tingkah Qilla yang baru saja menjabat sebagai istrinya.

"Hehe maaf," kata Qilla tersadar akan apa yang baru saja dilakukan, tangannya naik mengaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dan langsung duduk kembali

"Silahkan untuk mempelai pria bisa cium kening istrinya," sahut pak penghulu, membuat Zafa yang berada dihadapannya memelototkan matanya kaget, cium kening? Haruskan dia melakukan itu.

Zafa menoleh kearah Qilla yang tersenyum lebar kearahnya, tangannya naik menunjuk keningnya sendiri, memberi kode kepada Zafa untuk menciumnya.

"Ihh lama, tinggal cium gini." karena kesal Qilla menarik tengkuk Zafa dan langsung mengarahkan keningnya sendiri, kebibir Zafa. Kedua bola mata Zafa melebar sempurna saat bibir mungil miliknya mengecup kening Qilla tanpa sengaja.

Belum sampai satu menit Zafa sudah menarik kepalanya, menjauh dari Qilla. Namun belum juga dia mengembalikan jantungnya yang sempat pindah ke lambung, dirinya sudah dikagetkan dengan  Qilla yang menarik tangan lalu mencium punggung tangan miliknya singkat.

◍•ᴗ•◍

Bel masuk jam pelajaran baru saja berbunyi beberapa menit yang lalu, Bara yang sudah duduk dibangkunya menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri mencari seseorang.

AZAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang