Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Woy awas, minggir," sentak Alden kepada siswa yang menghalangi jalan masuk ke uks. Cowok itu menendang pintu uks secara kasar, dan langsung masuk membawa Bara kearah salah satu brangkar yang berada di dalam sana.
Seorang cewek yang sedang duduk disofa uks terpekik kaget lantaran dobrakan pintu yang tak biasa, cewek itu mengusap dadanya pelan. Tangan cewek itu terulur mengambil susu kotak yang sudah kosong dari atas meja, melemparkan susu kotak tersebut ke arah Alden dan ternyata lemparan tersebut tepat sasaran mengenai kepada Alden bagian belakang.
"Anjing," umpat Alden pelan, tangan coowk itu naik mengusap area kepala bagian belakangnya. Ia menolehkan kepalanya ke belakang menatap Qilla yang sedang duduk disofa. Raut wajah cewek itu sudah seperti singa yang baru saja diganggu dari tidur siangnya.
"Apa mau marah? Lo pelan dikit bisa gak sih, Zafa lagi tidur kalau sampe dia kebangun, gue tendang lo sampai ke Arab," serobot Qilla cepat.
"Ya Alhamdulilah, sekalian naik haji," balas Alden ngelantur, dan saat itu juga sebuah tangan melayang tepat didepan mulut Alden.
Alden menolehkan kepalanya, baru saja cowok itu ingin mengumpat namun sudah lebih dulu dikagetkan dengan Bara yang sudah duduk diatas brankar dengan cengiran polosnya.
Tangan cowok itu melayang menempeleng kepala Bara. "Anjngg lo Bar, gue udah capek-capek angkat lo dari kelas ke sini ternyata cuma drama. Lo pikir lucu? Badan lo berat anjing, makan apaan sih lo batu?" ujar Alden cowok itu menatap Bara sinis.
"Apaan sih kepala gue emang sakit goblok, apa lagi ditambah pelajaran matematika tambah puyeng. Bisa meledak yang ada," sahut Bara tak terima, cowok itu mengusap kepalanya pelan.
Riyan yang sedari tadi melihat interaksi antara mereka lun hanya mengeleng-gelangkan kepalany heran. "Gue ke kelas duluan," ucap Riyan, cowok itu melengkahkan kakinya keluar dari dalam uks.
"Tau gitu gue biarin aja tadi lo tiduran dilantai, mati aja sekalian," sentak Alden, ia langsung pergi dari sana meninggalkan Bara yang sudah tertawa terpingkal-pingkal dengan memegang perutnya sendiri.
Zafa yang sedari tadi mendengar ada keributan disekitarnya pun mengerjabkan matanya pelan, tangan cowok itu naik mengusap-usap kedua matanya. Mendongakkan kepalanya keatas untuk melihat ke arah Qilla yang duduk disofa bersebelahan dengan sofa yang sejak tadi dibuat tidur oleh Zafa.