Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zafa melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas, cowok itu melihat ke arah Qilla yang sepertinya sedang kehilangan sesuatu, mungkin. Ceqek itu terlihat sedang mengobrak-abrik isi tas miliknya, Zafa berjalan menghampiri cewek itu.
Cowok itu menepuk punggung Qilla pelan. "Cari apa?" tanya Zafa kepada cewek yang berada dihadapannya ini.
"Topi aku ketinggalan, padahal bentar lagi upacara. Aku gak mau dihukum, panas," jawab Qilla tanpa mengalihlan pandagannya, cewek ity masih sibuk mencari topinya.
Tangan Zafa naik memijat pelipisnya pelan saat rasa pusing kembali menyerang kepalanya. Ia membuka tas punggung berwarna hitam miliknya, dan mengambil topi dari dalam sana. "Pake punya aku aja," ujar cowok itu mengulurkan topi yang baru saja di ambil dari dalam tas, kepada Qilla.
Qilla menolehkan kepalanya ke belakang bukannya mengambil topi yang diberikan Zafa, cewek itu lebih memilih menangkup kedua pipi cowok yang berada dihadapannya ini. "Bigong muka kamu pucet banget, ke uks aja ya? Gak usah ikut upacara, aku takut nanti kamu kenapa-napa," ucap Qilla khawatir, cewek itu menatap kearah mata Zafa yang terlihat sayu.
Zafa tersenyum tipis melihat raut khawatir yang tersirat diwajah cantik Qilla, tangan cowok itu naik mengengam punggung tangan Qilla yang berada di pipinya. "Gak mau ke uks, mau ikut upacara aja," balas cowok itu, mengusap punggung tangan Qilla.
Qilla menghembuskan nafasnya kasar. "Tapi badan kamu panas gitu, aku gak tega lihat kamu kayak gini," ujar Qilla mencoba membujuk Bayi Bagongnya ini. Bukannya menjawab cowok yang sekarang berada dihadapannya ini lebih memilih untuk memeluk cewek yang berada didepannya ini, meletakkan dagunya dibahu Qilla.
Zafa mengeleng-gelengkan kepala dipundak Qilla, tetap dengan pilihannya. "Ndaa mauu, mau ikut upacara," rengek Zafa tepat didepan telinga Qilla.
"Ya udahh iya, boleh ikut upacara tapi kalau kepala kamu pusing lagi langsung bilang ke pak Bonbon ya, keras kepala banget sihh," balas Qilla, tangan cewek itu naik mengusap kepala Zafa bagian belakang.
Zafa tersenyum mendengar jawaban dari Qilla, ia melepaskan pelukankan kepala Qilla cowok itu kembali mengulurkan topi miliknya kepada cewek yang masih berdiri dihadapannya ini. "Pake aja katanya topi kamu ketinggalan, pake punya aku aja," ujar Zafa tangannya naik memakaikan topi miliknya ke kepala Qilla.