!!!!JANGAN BAWA-BAWA LAPAK LAIN KESINI, KALAU AKU LIHAT LAGI ORANG YANG BAWA-BAWA LAPAK LAIN KESINI AKU SURUH SI BARA BUAT SANTET ORANGNYA!!!!
VOTE DAN KOMENNYA JANGAN LUPA.
SILENT READERS JAMETT.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bigongg mau kemana?" tanya Qilla, kepada cowok yang sedari tadi menarik lengan tangannya, entahlah dirinya masih belum tau akan dibawa kemana. Cowok itu masih mengenakan jersey yang sudah basah dengan keringat.
"Masuk," ujar Zafa setelah menghentikan langkahnya tepat didepan pintu UKS.
Qilla mengaruk tengkuknya yang tidak gatal, cewek itu bingung. "Lah? Ngapain ke UKS?" tanya Qilla mendongakkan kepalanya sedikit keatas agar dirinya bisa menatap wajah Zafa.
"Jemur baju," balas Zafa ngelantur, cowok itu membuka pintu uks mendorong punggung Qilla pelan untuk masuk kedalam ruangan tersebut, di ikuti Zafa yang juga ikut masuk kedalam. Cowok itu langsung menutup kembali pintu UKS namun ada yang aneh kenapa cowok itu menguncinya dari dalam? Membuat Qilla mengernyitkan dahinya bingung.
Zafa melengkahkan kakinya duduk disofa yang berada disana, didalam ruangan ini hanya terdapat mereka berdua. Kebetulan sekali saat ini petugas yang biasanya selalu berjaga Didalam UKS tidak ada walaupun cuma satu orang, mungkin mereka sedang istirahat.
Qilla ikut duduk disebelah Zafa, cewek itu menolehkan kepalanya menatap kearah cowok yang berada disebelahnya ini. "Bigong udah gak ngambek?" tanya Qilla tersenyum mengoda.
"Gak!" balas Zafa ketus, menyilangkan kedua tangannya didada, pungung cowok itu disandarkan di sofa yang ia duduki saat ini.
"Oh, ya udah aku ke kelas aja ngapain disini, orangnya aja masih ngambek," Qilla menahan tawa melihat itu, menurutnya di saat Zafa marah seperti ini cowok itu terlihat sangat lucu. Cewek itu berdiri dari duduknya berniat keluar dari dalam UKS.
"Ndaa mauu disini aja," Zafa merengek, tangan cowok itu menarik ujung baju olahraga yang dikenekan oleh Qilla.
Qilla menghela nafas lelah, cewek itu langsung kembali duduk disofa sebelah Zafa. Sudah bisa dipastikan cowok disebelahnya ini pasti sebentar lagi akan merengek kepadanya entah itu meminta susu kotak atau hal lainnya.
"Ilaa sakittt hiks," rengek Zafa menelungkupkan bibirnya kebawah, cowok itu menatap sikunya yang sedikit berdarah akibat terjatuh saat bertanding tadi.
Qilla memutar bola matanya malas, benar kan dengan tebakannya pasti cowok disebelahnya ini akan merengek kepadanya. "Kenapa? Tadi aja pas dilapangan langsung lanjut main kenapa sekarang sakit," balas Qilla, tangan cewek itu menarik lengan Zafa pelan, dilihatnya luka gores yang lumayan lebar terletak di siku bagian kanan tangan Zafa.