HAI BESTIKU, SAYANGKU, CINTAKU ADA YANG KANGEN SAMA AKU NGAK? SAMA BIGONG ATAU SAMA QILLA?
!!JANGAN BAWA CERITA LAIN KESINI!!
SORRY TYPO JEMPOL SAYA GEDE.
VOTE KOMENNYA JANGAN LUPA, KOMEN DISETIAP PARAGRAPH.
YANG GAK KASIH VOTE TIDUR SAMA POCI.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang cewek baru saja melangkahkan kakinya masuk kedalam uks. Dengan tangan yang mengengam paper bag berukuran sedang, tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil yang berisi beberapa susu kotak rasa coklat, Qilla sudah menganti baju yang awalnya memakai baju olahraga kini cewe itu sudah memakai sragam biasa. Saat baru saja masuk kedalam UKS yang pertama kali dilihatnya adalah Bayi Bagongnya yang masih duduk diatas sofa.
Cewek itu melangkahkan kakinya ikut duduk dusofa sebelah Zafa. Cowok yang duduk disebelahnya itu spontan menolehkan kepalanya kearah Qilla. Cowok itu tersenyum lebar saat melihat apa yang dibawa oleh Qilla, ia langsung mengambil alih paper bag yang berada ditangan Qilla secara paksa.
Qilla mengeleng-gelengkan kepala heran dengan sikap Bayi Bagongnya ini, kalau sudah berhubungan dengan susu coklat cowok itu pasti langsung gerak cepat. "Satu-satu dulu, jangan langsung dua gitu gak ada yang mau minta," ucap Qilla saat melihat Zafa yang langsung meminum dua susu kotak tersebut secara bersamaan.
Zafa menoleh kearah Qilla dengan kedua tangan yang menyanga susu kotak yang mengalir ke mulutnya lewat sedotan. "Ehmm gwpapa," balas Zafa seadanya membuat Qilla mengelang-gelengkan kepalanya. Ia mengambil handphone miliknya disaku, menyandarkan punggungnya disofa.
Cowok yang sedari duduk disebelah Qilla, kini meletakkan kedua susu kotak yang sudah kosong diatas meja. Tangannya naik mengusap-usap kedua matanya secara bergantian. "Ilaa ngantukk, mau bobo boleh ya?" tanya Zafa kepada Qilla yang masih sibuk sendiri dengan handphone yang berada ditangannya, cowk itu mengerucutkan bibirnya sebal.
"Ilaaa," ujar Zafa sekali lagi, namun kali ini ia sedikit meninggikan suaranya.
Qilla reflek menegakkan tubuhnya, lantaran kaget dengan panggilan Zafa. "Hah iya kenapa Bigong?" tanya Qilla meletakkan handphone yang tadi berada digengamannya kemeja.
Cowok itu menelungkupkan bibirnya kebawah, membuat Qilla gemas sendiri ingin rasanya ia memakan Zafa. "Ngantuk, mau boboo."
"Ya udah sini bobo disini aja, tapi nanti kalau kamu dicariin bu Tuti setelah ini jamnya bu Tuti," balas Qilla, cewek itu menepuk-nepuk pahanya supaya Zafa menggunakan pahanya sebagai bantalan.
"Bilang aja lagi sakit diuks," balas Zafa mendogakkan kepalanya keatas untuk menatap kearah Qilla, ia sudah tidur dengan paha Qilla sebagai bantalannya.