Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang cowok mengerjabkan matanya pelan, tangannya terulur mengambil jam weker diatas nakas yang sedari tadi berbunyi. Jam weker tersebut menunjukkan pukul 04.30 cowok itu menoleh kesamping kearah Qilla yang masih tidur disebelahnya dengan posisi memunggunginya.
Zafa mendekatkan mulutnya tepat didepan telingga Qilla. "Ilaaa bangunn," bisik Zafa pelan. Bukannya bangun ataupun terusik dari tidurnya, cewek itu malah mengeratkan pelukannya kepada guling yang sedari tadi berada didekapannya.
Karena merasa kesal dengan cewek yang tidur disebelahnya ini, Zafa memeluk tubuh Qilla dari belakang. Mendusel-dusel diceruk leher Qilla, didogakkan kepalanya sedikit keatas, meletakkan dagunya diatas kepala Qilla menghirup aroma wangi dirambut cewek itu. Namun itu semua tak membuat cewek ini terusik dari tidurnya.
Zafa mengerucutkan bibirnya sebal, ia sedikit menundukkan kepalanya menatap kearah wajah tenang Qilla. Cowok itu mengecup pipi kiri, pipi kanan, dan juga dahi Qilla secara bergantian. "Sayangg bangunn," ujar Zafa disela-sela kecupannya.
Qilla mengusap wajahnya saat merasakan ada sesuatu yang mengecup seluruh wajahnya. Tangannya naik mengucek kedua matanya. Dan saat itu juga ia memelototkan matanya kaget saat menatap wajah Zafa sedekat ini, kurang dari satu inci hidung mereka berdua akan bersentukan.
"BINGONG KAMU NGAPAIN," pekik Qilla memenuhi seluruh penjuru kamar, cewek itu berniat mengambil guling yang berada disebelahnya dan memukulkan kepada cowok yang berada dihadapannya ini. Namun belum sempai guling itu melayang diwajah Zafa cowok itu tengah merintih kesakitan.
"Awhh shh sakittt," rintih Zafa, tangannya naik mengusap dadanya yang terasa sedikit ngilu lantaran Qilla yang tidak sengaja memukul dada Zafa dengan sikunya.
"Ehh sakitt ya, maaf aku gak sengaja mana yang sakit," kata Qilla panik, cewek itu mengubah posisinya menjadi duduk, tangannya turun mengusap-usap dada bidang Zafa.
"Lagian kamu heboh banget lihat suaminya sendiri," ujar Zafa, tangan cowok itu mengengam tangan Qilla dan langsung mengecupnya singkat.
Qilla langsung memelototkan matanya saat Zafa mengecup pungung tangannya. "Jantung berdebar-debar rasanya tak menentu," gumam Qilla pelan, namun masih dapat didengar oleh Zafa, cowok itu terkekeh ringan.