.
.
.
.
.
Sudah seminggu sejak Luthfi dan Andra keluar dari rumah sakit, saat ini Andra tinggal di rumah Luthfi. Pemuda itu tidak ingin melepas sepupunya pulang kerumahnya sebelum kedua orang tua Andra ketemu. Hampir setiap hari semua sahabat Andra akan mampir ke tempat Luthfi, ya yang paling sering sih San sama Vano. San kerumah Luthfi tiap hari karena Andra kekasihnya ada disana, sedangkan Vano, alasannya sih habis dari Edzard ketemu Dane, padahal cuma mau nengok neng bidadari.Luthfi sendiri mulai membuka perasaannya pada Vano. Melihat bagaimana pemuda tinggi itu sangat sabar menghadapi sikap bar-bar Luthfi selama di rumah sakit, membuat Luthfi sedikit luluh. Pemuda tinggi itu melakukan saran Andra dan Edzard sebelumnya, untuk membuka hati pada orang lain.
"Fi, ayo ketempat bang Dane!" Luthfi langsung bangkit dari ranjangnya saat dia melihat kepala Andra menyembul dari balik pintu kamarnya.
"Ayo." Luthfi menggandeng Andra, sejak kejadian itu Luthfi memang semakin protectif pda Andra.
"Dirumah bang Edzard lagi ada tamu kayaknya Fi, nanti aja deh." Andra menahan tangan Luthfi saat melihat mobil asing di halaman rumah Edzard.
"Udah gak papa, kita kan mau ketemu bang Dane." Andra hanya pasrah mengikuti langkah Luthfi.
"LUTHFI, ANDRA!!" Kedua pemuda yang baru saj keluar dari pagar rumah itu segera menoleh saat mendengar nama mereka disebut. Mereka menemukan laki-laki seusia mereka sedang berjalan kearah mereka.
"Robin!!" Pemuda bernama Robin itu langsung menerjang tubuh Andra dan Luthfi bersamaan.
"Ya gusti, sama siapa kamu kesini?" Luthfi bertanya saat Robin melepas pelukannya.
"Sendiri, mama sma papa nyusul lusa." Luthfi mengangguk, dia kembali memeluk pemuda yang memiliki tubuh seperti Andra itu lekat, begitu pula Andra.
"Kalian mau kemana?" Andra menunjuk kerumah Edzard, Robin mengangguk.
"Aku ikut kalau kerumah bang Edzard, mau ketemu sama pacarnya bang Edzard." Robin tertawa, sedangkan Luthfi dan Andra menggeleng.
.
.
.
.
.
Vano menuruni tangga rumahnya, dia ingin pergi kerumah Edzard, menemui Dane sebentar sebelum akhirnya menemui pujaan hatinya, Luthfi. Vano memandang sekeliling rumahnya, sepi. Tentu saja karena orang tua nya sedang berada diluar kota.Vano melihat mobil Gibran keluar dari rumahnya, akhir-akhir ini, Gibran dan San lebih sibuk membantu Edzard, ntah ngapain. Vano tidak tau, yang dia tau Luthfi sudah ramah padanya.
"Gak sabar pingin resmiin neng bidadari."
.
.
.
.
.
Vano sampai dirumah Edzard, setelah memarkirkan motornya dia segera mengetuk pintu rumah. Berharap kali ini Dane yang membukanya.Cklek
"Cari siapa ya mas?" Vano berkedip, bukan Dane atau bundanya Edzard yang membuka pintu, melainkan makhluk manis seperti Andra.
"Oh, saya mau ketemu bang Dane." Pemuda itu tersenyum.
"Oh temennya kak Dane ya, masuk aja, ada Luthfi sama Andra juga diatas." Vano mengikuti langkah pemuda itu menuju kamar Dane.
Cklek
"Siapa yang dateng Bin?" Luthfi langsung bertanya pada Robin yang baru aja membuka pintu kamar Dane.
"Itu temennya kak Dane." Luthfi tidak kadi bertanya, saat netranya menemukan sosok Vano diambang pintu.
"Vano." Vano tersenyum, selain dia melihat Dane dan Andra yang sedang mengobrol sambil mmainkan hp, dia juga melihat Luthfi sedang duduk bersandar di ranjang Dane.
"Anak-anak mau kesini kan katanya bang?" Dane tersenyum, dia mengangguk, Gibran mengatakan mereka akan mampir siang ini.
"Lagi ngeliatin apa sih kalian?" Vano berjalan mendekati Andra dan Dane yang sibuk dengan hpnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Here
FanfictionEdzard, seorang psikiater muda barusia 26 tahun. Ditarik sebuah rumah sakit jiwa untuk menangani pasien spesial mereka. Danendra, seorang pemuda berusia 23 tahun. Mengalami berbagai hal yang melukai fisik dan mentalnya, dan harus berakhir dirumah sa...