03

1.4K 175 6
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seorang lelaki tampan dengan pakaian khas pekerjaan nya sedang memperhatikan sosok lelaki lain yang sedang asik bermain bersama dua ekor kucing kecil di bawah pohon.

Lelaki yang usianya hanya selisih beberapa tahun dari Dane itu—Edzard— diam-diam berjalan menghampiri tempat Dane—lelaki yang sedang bermain bersama kucing— dan mendudukkan diri di sebelahnya.

"Kau begitu menyukai mereka?" Edzard bertanya pada Dane karena selama beberapa hari mengawasi Dane, Edzard menemukan bahwa Dane hanya tersenyum dan terlihat hidup saat bermain bersama anak kucing itu.

Dane hanya menolehkan kepalanya sekilas pada Edzard yang dari tadi memperhatikannya.

"Dane."

"Apa kau tidak merindukan keluargamu?" tidak ada jawaban atas panggilan Edzard pada sosok di sebelah nya itu, tapi Edzard yakin bahwa sosok pemuda di sebelah nya mendengarkan nya dengan baik.

"Kenapa kau memilih untuk tetap berada disini? Padahal kau tau kau bisa keluar dari tempat ini." Edzard dapat melihat bahwa tubuh Dane sedikit menegang mendengar pertanyaan Edzard.

"Apa bisa?"

Edzard segera menolehkan kepalanya pada Dane yang berada di sebelahnya saat mendengar sebuah gumaman lirih dari sosok di sebelahnya.

"Tentu saja bisa, kau bisa keluar dan segera menemui keluargamu." Edzard tersenyum saat mengatakan hal itu pada Dane.

"Tapi mereka tidak menginginkanku." Edzard kembali tersenyum tipis saat mendengar suara lirih milik pemuda di sampingnya itu.

"Aku akan membantumu, kau bisa bercerita padaku semua yang menjadi beban mu, kau bisa percaya pada ku Dane." Edzard mencoba membuat Dane mempercayainya.

Dane memandang tepat pada mata Edzard mencoba mencari kebohongan disana, tapi Dane tidak dapat menemukan itu, yang dia temukan hanya pancaran kejujuran dan ketulusan.

"Kau tidak akan membohongiku kan?" Edzard tampak tersenyum mendengar pertanyaan Dane.

"Kau bisa percaya padaku Dane." Dane terdiam sejenak sebelum melanjutkan kegiatannya bermain bersama anak kucingnya.

"Aku terlalu takut untuk kembali percaya pada orang lain." Edzard melihat Dane menundukkan kepalanya sambil memangku dua anak kucing yang sedang tertidur dipangkuannya.

"Kau tidak perlu takut padaku?" Edzard memandang lelaki mungil disebelahnya itu.

"Mereka juga bilang begitu, dulu." Dane semakin menunduk, menyembunyikan getar perih dihatinya.

"Siapa mereka?" Edzard yang melihat kesempatan untuk membuat Dane bercerita, langsung menanyakan hal itu dengan hati-hati.

"M-maaf, seharusnya a-aku tidak bilang b-begitu." Edzard terkejut melihat perubahan sikap Dane yang tiba-tiba. Dane yang sebelumnya tenang tiba-tiba panik dan ketakutan.

"Dane." Edzard menyentuh pundak Dane, bermaksud menenangkan lelaki yang lebih muda darinya itu.

"M-maaf." Dane beringsut mundur, hingga tubuh nya membentur batang pohon dibelakangnya.

"Dane, ini aku, tidak akan ada yang menyakitimu disini." Edzard memeluk tubuh Dane erat, saat melihat pemuda itu semakin terlihat ketakutan.

"J-jangan, t-tolong.." Edzard dapat merasakan tubuh Dane melemas dan bertumpu sepenuhnya padanya. Edzard menjauhkan sedikit tubuhnya agar bisa melihat wajah Dane. Dia terkejut saat melihat mata itu terpejam dengan wajam pucat.

"Dane, astaga!" Edzard segera mengangkat tubuh lemas Dane dan segera membawanya kekamar pemuda itu.

Brak

Still HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang