Part 45

17.4K 2.2K 235
                                    

Assalamualaikum dan selamat malam,

Semoga sehat selalu ya,

Ini adalah part terakhir Jodoh By Axelia sebelum besok ketemu epilog ya? 

Selamat membaca :)

***

'I miss you, Sprig Rose. Don't you miss me?'

Aku mendesah malas membaca pesan dari Roy. Si bajingan ini benar-benar! Setelah membuat semua orang kelimpungan dengan drama resign dari rumah sakit dan kabur entah kemana, sepertinya sekarang dia punya banyak waktu untuk mengirimiku pesan-pesan tak berguna seperti ini. Maunya apa? Tak bisakah dia bersikap seperti orang normal? Kalau seperti ini lama-lama aku jadi berkeinginan untuk menendangnya.

"Assalamu'alaikum,"

Seseorang memberikan salam begitu aku baru saja ingin membalas pesan Roy. Aku mendongak dan kekesalanku naik berkali-kali lipat melihat siapa yang berdiri di sana.

"Wa'alaikumussalam. Ayu? Ada apa kesini?" aku melirik tangannya yang kosong. Tumben sekali hari ini tidak bawa makanan?

Perempuan itu tersenyum anggun seperti biasanya. "Mau cari Mas Abra, Mbak." Katanya pelan. Aku hampir saja mengumpat melihat pipinya yang memerah. Tidak tahu malu sekali!

"Mas Abra tidak ada di rumah. Lagi ngecek usahanya."

Perempuan itu mengangguk salah tingkah. Sekujur tubuhku merinding geli melihatnya. Kecantikan yang sempat kulihat di malam pertama aku berkenalan dengannya langsung sirna entah kemana. Secantik dan seanggun apapun dia, bagiku dia tak lebih dari perempuan ular yang berniat merusak rumah tanggaku.

"Oh, baiklah. Nanti saja saya datang lagi. Permisi Mbak Axel. Assalamu'alaikum."

Datang lagi nanti? Yang benar saja! Tak akan pernah kubiarkan Abra bertemu dengannya!

"Ada urusan apa? Biar nanti saya sampaikan ke Mas Abra,"

"Tidak apa-apa, Mbak. Nanti saja saya sampaikan sendiri pada Mas Abra."

Aku menggaruk alis yang mendadak gatal. Perempuan ini benar-benar menguji kesabaranku rupanya!

Mungkin dia menganggapku perempuan bodoh yang tak paham dengan gelagatnya. Hellow! Aku ini Axelia, oke? Seapik apapun dia menyembunyikan niatnya, aku tetap tahu. I mean, siapa yang tidak jika melihat matanya yang berbinar-binar penuh pemujaan setiap kali menyebut nama Abra? Menggelikan!

"Ayu,"

"Ya, Mbak?"

"Bisa duduk sebentar? Ada yang ingin saya bicarakan."

Wajah sok polosnya bingung sejenak. Tapi akhirnya menuruti permintaanku. Dia duduk di bangku seberang yang kutunjuk.

"Ada apa ya, Mbak?" tanyanya.

"Kalau boleh tahu usiamu berapa?"

"Duapuluh lima, Mbak."

Aku mengangguk-angguk. Aku lebih tua tiga tahun darinya ternyata!

"Sudah selesai kuliah?"

"Alhamdulillah sudah."

"Lalu setelah ini rencananya apa? Mau lanjut S2 atau menikah? Maaf ya, saya bertanya begini bukan bermaksud kepo atau apa, tapi karena kamu cukup sering kesini saya rasa tidak salah kalau saya ingin berkenalan lebih dekat."

Ayu tersenyum kecil. Senyum yang di mataku terlihat sangat terpaksa. "Entahlah. Saya berencana untuk menikah, hanya saja bapak ingin saya melanjutkan S2 terlebih dahulu."

JODOH By Axelia (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang