Part 28

19.1K 2.7K 435
                                    

Assalamualaikum dan selamat malam...

Axel update!

Semoga kakak-kakak, teman-teman, dan adik-adik sehat selalu, aamiin.

Terima kasih buat vote dan komen di part kemarin :)

Selamat membaca yaaa! 

Jangan sungkan berpendapat, siapa tahu celetukan kalian bermanfaat :)

Jangan sungkan berpendapat, siapa tahu celetukan kalian bermanfaat :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saat kuliah dulu, Al selalu memisah-misahkan uang kebutuhan berdasarkan tingkatan lemari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saat kuliah dulu, Al selalu memisah-misahkan uang kebutuhan berdasarkan tingkatan lemari. Pernah lihat lemari dua pintu yang di kamar tamu rumah Abah kan? Nah, lemarinya kurang lebih seperti itu. Saat masih menjadi mahasiswa, keperluan Al itu diantaranya uang makan selama sebulan, uang kos, uang buku dan fotokopi, uang untuk kendaraan umum dan pulsa, dan uang tak terduga. Uang makan perbulan dan uang kos biasanya Al letakkan di bagian paling bawah lipatan pakaian tingkatan lemari bagian pertama, uang fotokopi di bagian tingkatan kedua, dan begitu seterusnya. Hanya uang tak terduga saja yang Al titipkan pada Mas Ali."

Aku mengangguk-angguk sambil menulis penjelasan Almeera di sebuah note kecil. Setelah makan malam selesai, aku merealisasikan rencanaku untuk belajar mengelola keuangan dengan menculik Almeera dari kamarnya menuju perpustakaan. Para pria sedang berada di bawah, berbincang sambil menonton acara sepakbola. Entah jam berapa akan selesai.

Aku mendesah panjang. Tekad yang kubangun saat masih di apartemen tadi entah kemana raibnya begitu menyadari bahwa mengurus keuangan ternyata bukanlah hal yang mudah. Bayangkan saja, aku harus menggunakan uang yang jumlahnya hanya beberapa puluh juta perbulan—untuk berbagai kebutuhan. Bagaimana aku bisa melakukannya dengan baik sedangkan aku saja bahkan tak tahu sama sekali harga-harga barang kebutuhan sehari-hari—katakanlah, barang dapur!

Ya Allah ... Engkau tolonglah hamba-Mu ini!

"Kalau orang-orang yang sudah berumah tangga, kebutuhannya itu biasanya uang belanja dapur, uang tagihan air, listrik, dan sampah, dan uang tak terduga. Misalnya dipakai makan diluar dan jalan-jalan, atau berjaga-jaga jika qadarullah ada anggota keluarga yang sakit. Selain itu, ada juga orang yang berinisiatif membuat tabungan sendiri untuk biaya liburan, misalnya tabungan untuk berangkat umrah, atau liburan kemana saja. Bagi yang sudah punya anak, biasanya juga ada tabungan untuk pendidikan anak."

JODOH By Axelia (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang