Assalamualaikum dan selamat sore...
Axel update lagi. Dua hari gak update, gak kelamaan lah yaaa? Mwehehe
Selamat membaca!
WARNING : part ini banyak narasi, tapi tetap vote dan komennya harus banyak! Siapa tau kalau vote dan komennya banyak aku khilaf updatenya cepat #eaa :D
***
Persiapan pernikahan sudah rampung seratus persen. Eyang dan Papa tak lagi menyibukkan diri dengan pekerjaan dan sudah libur melakukan perjalanan bisnis. Aldrich dan Almeera juga sudah pulang ke Indonesia beberapa hari yang lalu dengan pesawat pribadi keluarga kami.
Pernikahan hanya tinggal hitungan jam dan mansion tampak lebih hidup. Keluarga dari pihak Eyang dan Eyang putri baik yang berada di Indonesia maupun yang tinggal diluar negeri semuanya datang berkunjung. Para sepupu yang sejak lama tak bersua juga hadir bersiap menyambut hari bahagiaku. Para gadis dan remaja bercengkrama sementara para lelaki dan pria-pria muda dipaksa Eyang untuk membantu EO memasang tenda dan menyusun bunga di halaman belakang untuk acara kumpul keluarga besok siang.
Aku menikmati kesibukan yang terjadi. Setelah selesai sarapan dan spa di pagi hari, aku menopang dagu di pagar balkon untuk melihat suasana mansion masih dengan balutan bathrobe, jilbab dan celana tidur. Semenjak cuti, hidupku hanya diisi dengan bermalas-malasan dan merawat diri. Almeera dan para Eyang putri yang paling rempong menyuruhku ini-itu. Aku hanya mengikut saja sebab aku tahu semua yang mereka lakukan adalah untuk kebaikanku semata.
Semuanya tampak cantik. Aku begitu menyukai dekorasi taman yang dihias dengan tirai-tirai putih yang berpadu dengan tanaman hijau. Sebuah meja besar diletakkan disudut taman, sepertinya itu adalah meja prasmanan. Melihat ukurannya yang tak tanggung-tanggung, aku jadi mengira-ngira berapa menu sebetulnya yang dipersiapkan Papa dan Eyang untuk acara besok.
"Ayo siap-siap, Axel. Sebentar lagi para tamu datang."
Teguran dari arah dalam kamar membuatku menoleh. Kakak iparku yang anggun menghampiriku dengan gamis dan jilbab yang sudah rapi. Aku memberikan cengiran lebar dan mengangguk, kemudian bergegas masuk ke kamar mandi.
Hari ini rencananya akan dilaksanakan pengajian sebelum pernikahan. Eyang dan Papa mengundang ibu-ibu majlis ta'lim masjid komplek dan beberapa kenalan dekat keluarga. Acaranya tak besar, tapi bisa dipastikan akan berlangsung dengan sangat hikmat karena Aldrich sudah mengundang ustad kondang untuk mengisi acara sekaligus memberikan nasehat pernikahan.
Aku mandi dengan cepat. Begitu aku keluar dari kamar mandi, pakaian yang akan kukenakan siang ini sudah tersedia diatas ranjang. Almeera sedang berbincang dengan seorang perempuan dalam bahasa Inggris. Dia adalah Sophia McClair, perias yang didatangkan langsung oleh Eyang Rahayu dari Singapura.
Sophia keluar sejenak untuk mengambil peralatan make up dan bertemu Eyang Rahayu setelah berkenalan dan berbincang singkat denganku. Wanita berambut blonde itu memujiku cantik yang hanya kutanggapi dengan senyum singkat. Aku harus bagaimana lagi? Aku sudah lama sekali tahu kalau aku cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH By Axelia (SELESAI)
SpiritualitéKonsep pernikahan yang diimpikan Axelia adalah hidup yang Islami, penuh kasih sayang dan canda tawa. Gadis berusia duapuluh delapan tahun itu menginginkan seorang pendamping yang bisa mengimbangi sifat gila dan plin-plannya. Tapi, saat Eyang Bramast...