Cerita ini didedikasikan kepada seluruh pembaca sekalian.......
Bagi yang merasa selalu menjalani hari-hari berat dan penuh ladang berduri, percayalah tak ada yang benar-benar sendiri di dunia ini. Masih ada seseorang di samping kalian atau barangkali hadir dalam senyap di belakang kalian.
Cerita ini juga didedikasikan untuk kalian semua yang barangkali merasa tidak berguna dan cuma jadi beban keluarga. Ketahuilah, tidak apa-apa. Karena kita sama✌️
Mungkin banyak kata-kata semangat atau lainnya yang terkesan basi di telinga kalian selama ini. Tapi satu-satunya kata semangat yang mampu menyemangati kalian adalah cara kalian sendiri dalam bersikap. Menjadi dungu dan bebal untuk cercaan orang lain bukan hal baik. Yang baik itu nge-gas balik sekalian biar nggak kebiasaan (hanya dilakukan oleh orang profesional)
Bagian terpenting dalam hidup ini bukan soal kalian harus jadi yang terbaik. Tapi kalian yang masih mampu jadi orang baik apapun keadaannya.
Maaf bukan bermaksud untuk menggurui. Cuma ingin berbagi kisah soal pentingnya menerima kenyataan.
Keterangan: Cerita ini ditulis dalam keadaan kurang sadar. Tidak ada outline, blurb, atau sebagainya. Jadi mohon dimaklumi jika terkesan terinspirasi sana-sini dan tidak punya niatan sedikitpun untuk menjiplak karya orang lain.
Saya termasuk orang yang menerima masukan dalam bentuk apapun. Jadi jika kalian ingin meninggalkan kesan, pesan, dan kritikan serta saran apapun itu bebas.
Sekian.....
Semoga hari kalian menyenangkan
Salam dari bumi yang sama...
~18 Agustus 2021~
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECOND ENDING [END]
Historical Fiction[FIRST STORY] Setelah semua ketidakbergunaanku di kehidupan sebelumnya, aku terlempar ke dunia asing akibat menolong anak tetangga yang berniat bunuh diri. Dan dunia itu adalah dunia dari novel yang kebetulan kubaca sambil berlinang air mata selama...