Hawa yang sejuk serta sinar matahari yang hangat. Wilayah Valley selalu memiliki pagi yang luar biasa dan kunantikan setiap kali bangun tidur di hari berikutnya. Sudah setahun berlalu, sejak aku tinggal di wilayah ini. Kehidupan damai dan diliputi kemewahan yang tak pernah terbayangkan bisa kunikmati sebelumnya. Setiap pagi ada beberapa pelayan yang mengetuk pintu kamarku. Membawakan air hangat untuk membasuh wajah dan mengucapkan selamat pagi dengan ramah serta senyum yang mengembang.
Ah, aku menyukainya karena tak perlu melakukan apapun.
Aku merenggangkan tubuhku sejenak, lantas menurunkan kakiku dari atas ranjang. Tadi malam tidurku amat sangat nyenyak jadi aku bangun dengan perasaan ringan.
"Selamat pagi, Countess. Ada surat dari istana kekaisaran yang dikirimkan pagi ini untuk anda." Ucap Noela seraya menyerahkan nampan perak berisi surat yang masih tersegel ke arahku.
Aku menguap lembut, melihat sekilas perangko dan stempel kekaisaran yang khas. Ini surat resmi. Kupikir Ludwig hanya akan mengirimiku surat yang menanyakan kabar dengan kata-kata manis menggelikan, untuk menjabarkan bahwa ia sangat merindukanku setiap harinya. Kali ini surat resmi yang datang. Berarti ada hal yang mengharuskanku untuk pergi istana kekaisaran dengan segera. Aku menaruh surat itu di sisi tempat tidur. Lantas bangkit berdiri untuk mencuci wajahku sejenak.
"Apa ada yang ingin anda makan untuk sarapan pagi ini, Countess?" Tanya Noela yang masih setia menungguiku.
"Sesuatu yang ringan, tapi aku ingin yang rasanya gurih. Siapkan juga beberapa perbekalan sederhana untuk piknik. Jangan terlalu berlebihan, cukup sewajarnya saja." Ujarku menekankan kata sewajarnya saja di telinga Noela. Karena kalau tidak disebut spesifik, permintaanku akan dikabulkan dengan berlebihan dan membuatku ingin mengelus dada sampai rata.
Noela mengangguk, pamit undur diri membawa baskom yang tadinya kupakai untuk mencuci wajah. Aku kembali duduk di tepian ranjang. Membaca surat yang kudapat dari istana pagi ini.
Keningku mengerut sejenak. Karena kata-kata dalam surat ini membuatku berpikir. Jadi intinya, pihak Kekaisaran Cladence akan menjalin kerja sama dengan Kekaisaran Wandelgard dari benua selatan. Kerja sama itu meliputi perdagangan batu mana yang langka di Cladence namun dapat diproduksi besar-besaran di Wandelgard setiap harinya.
Batu mana merupakan sumber energi potensial, karena keberadaannya menggantikan bahan bakar konvensional yang menimbulkan polusi udara dimana-mana. Itu bentuk kerja sama yang baik.
Setahuku Kekaisaran Wandelgard adalah negara yang sangat tertutup. Meskipun memiliki kekayaan dan teknologi paling maju di seluruh dunia berkat batu mana, mereka tak mudah menjalin kerja sama dengan negara lain. Karena pembuatan batu mana yang mendukung kemajuan mereka dalam hal teknologi benar-benar menjadi rahasia yang tidak pernah diedarkan ke publik.
Tiba-tiba Wandelgard sendiri yang menawarkan kerja sama kepada Cladence, dengan alasan kabar kemenangan perang di Benua Barat berkat kekuatanku menyerap mana yang tak terbatas. Mereka tertarik menjalin kerja sama karena kekuatanku. Jadi sudah jelas bahwa aku harus hadir dalam perundingan kerja sama ini.
Acara kedatangan utusan Kekaisaran Wandelgard 2 hari lagi. Tapi Ludwig menuliskan sisipan pesan yang menyuruhku berkunjung ke istana hari ini juga. Awas saja kalau saat aku datang dia akan menyambutku di balik meja kerjanya dengan setumpuk laporan yang belum dibereskan. Pria itu kadang bertingkah menyebalkan, aku sudah mengatakan dalam surat agar tak usah menemuiku sampai semua hal tentang kekaisaran benar-benar stabil. Tapi tiap minggu sekali, ia datang menemuiku saat malam hari, menyelinap lewat balkon kamar menggunakan teleportasinya, dan bertingkah sangat manja sampai membuatku ingin memukul kepalanya. Setahun ini aku dapat menolak pergi ke istana dengan berbagai cara. Tapi kali ini sepertinya aku tidak bisa menolak.
..................
![](https://img.wattpad.com/cover/281775909-288-k815309.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECOND ENDING [END]
Ficción histórica[FIRST STORY] Setelah semua ketidakbergunaanku di kehidupan sebelumnya, aku terlempar ke dunia asing akibat menolong anak tetangga yang berniat bunuh diri. Dan dunia itu adalah dunia dari novel yang kebetulan kubaca sambil berlinang air mata selama...