🍁Bab 12

2.5K 312 3
                                    

"Apa maksud yang mulia datang tepat ketika saya sadar begini?" tanyaku tanpa berniat melihatnya basa-basi lagi. Ludwig datang saja sudah cukup aneh apalagi dia sampai repot-repot membawakanku bubur dan juga air.

"Kau sadar telah koma berapa lama?" dia duduk sambil menopang dagunya menggunakan sebelah tangan. Meski menyebalkan kuakui bahwa ini sangat menyilaukan mata. Aura sekuat ini dia dapatkan pasti karena jadi tokoh utama di dunia ini.

Aku menggeleng, tak sadar sejak kapan aku tidur, bagian terakhir yang kuingat hanyalah keberhasilanku memanggil roh tanah dengan mana yang masih sangat sedikit saat berada di dapur kala itu.

"Kau koma lebih dari seminggu, semua korban kebakaran lain yang cedera serius pun bahkan telah terbangun sejak dua hari mereka tak sadarkan diri. Kau ditemukan di halaman istana dalam keadaan tak terluka sedikitpun. Wajahmu penuh jelaga, namun kau pingsan bukan akibat kebakaran.....

....Dokter mengatakan kau tak sadarkan diri karena kehabisan mana dan energi kehidupanmu mendadak berkurang, dan lagi di dapur tak terdapat satupun korban jiwa karena dinding tanaman rambat yang mendadak tumbuh dan mampu menangkal api sampai kebakaran dipadamkan. Hal semacam itu cuma bisa dilakukan oleh roh tanah. Dan untuk melakukan pemanggilan roh diperlukan kontrak dan juga mana dari pemilik kontrak. Aku selama ini memang tak menyadarinya, tapi setelah mengolah informasi lebih lanjut dapat kusimpulkan bahwa orang yang memanggil roh tanah untuk menyelamatkan para petugas dapur yang terjebak kebakaran adalah kau. Namun karena mana yang kau miliki sangat sedikit dan terbatas kau akhirnya pingsan sampai energi kehidupanmu pun turut tertarik."

Penjelasan dari Ludwig membuatku melongo untuk sesaat. Kenapa dia bisa menyimpulkan hal semacam itu padahal aku jauh dari dapur? Tapi kalau dipikir-pikir lagi itu masuk akal jika disambung-sambungkan. Aku tak bisa mengelak dari orang selicik Ludwig, daripada ribet mencari alasan lebih baik kuakui saja. "Yang mulia benar, saya mengikat kontrak dengan roh tanah baru-baru ini dan memanggilnya saat kebakaran itu." jelasku lebih dulu sebelum dicurigai lebih lanjut.

Ludwig memincingkan matanya, "bagaimana caramu bertemu dengan roh tanah? Dan dilihat dari tanaman rambat yang ditumbuhkannya secara besar-besaran itu jelas bukan roh tanah level rendah. Orang yang bisa mengikat perjanjian dengan roh tanah hanyalah keluarga Duke Roxburgh, karena roh tanah memiliki keistimewaan khusus dimana dia tidak akan mau mengikat kontrak jika pemiliknya tak mampu melihatnya dan mendengar suaranya. Duke Roxburgh dalam keadaan pengembalian gelar ke istana sejak dua puluh tahun lalu. Karena keluarga mereka tak memiliki penerus lagi semenjak anak laki-laki mereka meninggal serta putri tertuanya menikah lebih dulu dengan pangeran dari negara lain. Keturunan Duke Roxburgh di kekaisaran ini jelas sudah tidak ada, hingga tak terdengar kabar lagi tentang seseorang yang melakukan kontrak dengan roh tanah di Cladence.....

.....Pertanyaannya siapa kau? Kau jelas bukan bagian dari keluarga Duke Roxburgh karena ciri fisikmu tak memiliki kesamaan sedikitpun dengan keturunan Roxburgh yang berambut limau. Bagaimana bisa kau melakukan kontrak dengan roh tanah level tinggi? sejak melihatmu aku yakin bahwa kau tak memiliki mana besar yang potensial. Apa kau menyembunyikan kemampuanmu dan memang mata-mata dari negara musuh?"

Pernyataannya benar-benar membuatku tersudut telak, "yang mulia bagaimana bisa anda menuduh anak kecil sebagai mata-mata dari negara musuh?"

"Kau tak perlu menyangkal, itu banyak dilakukan untuk menghilangkan kecurigaan. Apa tujuanmu menamparku kala itu adalah untuk menarik perhatianku sehingga aku membawamu ke istana dan rencana mereka sukses? Kalau iya, itu sungguh luar biasa, rencana mereka sukses hubungan diplomasi atara kekaisaran ini dengan negara lain berantakan. Hampir semua negara memusuhi kekaisaran..... 

.....Parahnya putra mahkota negara Karsen meninggal di sini, perang mau tak mau akan meletus sebentar lagi. Meski dasarnya pangeran dari negara Karsen memang punya riwayat penyakit pernapasan yang disembunyikan. Namun pihak negaranya tetap menyalahkan kekaisaran atas kematiannya. Apa kau yakin tak terlibat sedikitpun dalam rencana spionase dan sabotase?" tatapan Ludwig berubah menjadi setajam silet. Dia tak sedang bercanda dan serius. Aku sedikit tersentak, matanya yang tajam seolah mengiris isi kepalaku dan menguliti informasi di dalamnya tanpa penyaring.

THE SECOND ENDING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang