Kegelapan panjang meliputiku. Ada tembok raksasa yang menjeratku layaknya labirin. Aku tersesat dalam kegelapan ini. Di ujung seseorang nampak menyalakan lentera. Namun saat mengejar sinarnya langkah kami terpaut jauh.
Aku sendirian dan menggigil. Menerka-nerka ada bayangan lain apa di balik kegelapan suram itu? Dera lonceng yang bising menerorku dari segala penjuru. Aku menutup telingaku lekat, tak kuasa menanggung gaung kebisingan tersebut. Mataku terpejam. Angin dingin menghempasku dan menelanku ke dalam sebuah pusaran yang tak berujung.
Aku merasa kehabisan napas, namun di sini rasanya sangat ringan. Seolah aku tak punya hal apapun untuk dipikirkan.
Saat pusaran angin yang menghempasku terhenti, aku ternyata telah keluar dari labirin yang mengurungku. Di depanku saat ini ada gerbang raksasa yang terlihat usang. Di belakangnya cahaya bewarna ungu yang sangat kuat menampar mataku. Meski sinar misterius itu terlalu menyalak anehnya kakiku malah membawaku mendekatinya.
Ketika tanganku mencoba menyentuh gerbang itu, tubuhku seketika tertarik ke dalam sinar ungu tersebut. Ini seperti simulasi kerja lubang hitam di alam semesta. Jika aku tertelan apa mungkin aku bisa kembali?
Kegelapan yang kukenali akhirnya berubah terang sedikit demi sedikit. Aku mendarat di hamparan gurun yang luas. Udara kering tanpa oase, anehnya aku tak merasa kehausan maupun kelelahan saat ini. Aku menoleh ke belakang ada pemukiman suku no-maden yang cukup ramai. Kebanyakan dari mereka memakai peralatan perang seolah tengah bersiaga untuk bertempur. Apa akan ada perang setelah ini?
Selusin debu mengabur di hadapanku. Arak-arakan kuda dan juga unta bersahutan saling mengejar. Perasaan janggal menyergap, meski aku berada di tengah-tengah kekacauan ini dan hampir saja terinjak oleh hewan yang berlarian, aku baik-baik saja seolah tubuhku saat ini tak memiliki perwujudan bentuk fisik. Aku ini sekarang apa? Tanganku terlihat transparan di bawah sinar matahari yang menyengat. Apa aku sedang bermimpi?
Perang berkecamuk tanpa jeda. Seseorang yang terlihat sebagai panglima tertinggi menaikki kuda paling besar datang dan menyibak kegaduhan dengan segera. Kudanya meringkik sembarangan di tengah-tengah situasi genting dan mengarahkan pasukan menjadi dua barisan. Atensi sepenuhnya tertuju padanya. Dia terlihat seperti pemimpin yang paling bisa diandalkan saat ini. Pakaian besi dan scarf merahnya mendera bersamaan dengan angin kering yang lewat. Saat ia melepaskan helm besi di kepalanya, rambut hitam panjang miliknya berkibar. Semua mata tertegun dibuatnya. Ternyata dia adalah seorang wanita, sangat cantik. Sampai-sampai hanya terlihat seperti mimpi.
Pedangnya teracung dan mengancam. Dalam waktu singkat ia membuat semua tentara di hadapannya turun dari kudanya dan bersujud meminta pengampunan. Apa dia orang yang paling dihormati di sini? Aku menatapnya bingung, namun meski janggal sekalipun mataku tak bisa lepas memperhatikannya sejak tadi.
Latar dengan cepat berubah-ubah, seperti membawaku menjejaki panel komik yang alur waktunya acak. Aku masih mengikuti wanita itu dari musim ke musim. Pertempuran sengitnya di medan perang dan hal-hal menakjubkan lainnya yang ia lakukan. Dia sangat tangkas dalam berpedang dan punya teknik hebat untuk itu. Otaknya cemerlang dan ia pandai mengolah kata saat berbicara, banyak delegasi dari negara lain yang dibuatnya terbungkam hanya dengan satu kata. Aliansi perdamaian yang ditawarkannya selalu berhasil tanpa syarat. Bahkan wanita itu sangat berani pada kaisar yang memiliki otoritas penuh. Dia menarik kerah kaisar langsung dan membuatnya turun ke medan perang begitu saja.
Kurasa dia sangat ideal menjadi pemimpin, strategi yang ia rencanakan selalu teratur dan jelas tujuannya. Kemampuan membaca sisi geografis yang sempurna, kecerdasan visual yang tajam, dan ingatan yang luar biasa. Apa dia benar manusia? Ditambah lagi ia sangat cantik. Tatapan matanya tajam dan elegan, kulit yang tetap bersinar meski dipanggang berhari-hari di lapangan tempur. Dia bahkan membuat lawan tertegun hanya dengan gerakan jemarinya dan suaranya yang jernih. Apa boleh manusia sesempurna itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECOND ENDING [END]
Historical Fiction[FIRST STORY] Setelah semua ketidakbergunaanku di kehidupan sebelumnya, aku terlempar ke dunia asing akibat menolong anak tetangga yang berniat bunuh diri. Dan dunia itu adalah dunia dari novel yang kebetulan kubaca sambil berlinang air mata selama...