14. Dalam kebingungan, Kau mengagumkan

254 30 4
                                    

Tongkrongan hari ini ramai kembali seperti biasanya. Warung Bi Yati tidak hanya mempunyai murid SMK Negeri 1 Delamar sebagai pelanggan tetap, tetapi juga murid dari SMA Negeri 2 Delamar yang memang memiliki tali persahabatan yang cukup erat diantara para muridnya. Beberapa minggu yang lalu, SMA 2 tour ke Ibu kota, setelah mereka pulang, gantian SMK 1 yang pergi, namun berbeda kota kunjungan. Setelah kejadian tauran beberapa minggu lalu, baru kali ini mereka berkumpul kembali.

Lokasi dua sekolah itu berjauhan, SMA 2 berada dekat perbatasan, sedangkan SMK 1 hampir di pusat kota. Meskipun begitu, warung Bi Yati bisa membuat keduanya bertemu, lokasi warungnya berada ditengah tengah jarak antara kedua sekolah tersebut. Di warung ini pula kadang rencana rencana seperti tauran dan lain lainnya dibuat.

"Di, sendirian aja lu? Polisi moral lu mana?" Yang dimaksud orang ini, pastilah Anka. Karena memang sudah bukan rahasia lagi, orang orang ditongkrongan ini tau jika Abdi bersama Anka, Abdi akan lebih menjaga sikapnya.

"Hilang." Jawaban Abdi terkesan ngasal, membuat beberapa orang sedikit tertawa. Dia langsung mendudukan tubuhnya di bangku yang kosong. Menyimpan helm dan jaketnya diatas meja.

"Si Abdi ga boong. Anka emang gaada kabar hampir seminggu ini." Fadli ikut memberi informasi, padahal dirinya sedang sibuk bermain game dengan Reyhan dan tiga teman lainnya. Fadli dan Reyhan sudah lebih dulu tiba diwarung, itu karena sebelum kesini, mereka tidak ada urusan seperti Abdi yang harus mengantar Milly pulang terlebih dahulu.

"Hilang gimana maksud lo?" Tama baru kali ini mendengar kabar yang padahal sedang hangat diperbincangkan ditongkrongan.

"Terakhir liat Anka, pokonya dia disamperin Lerbi Cs. Dan sekarang, Lerbi Cs sama Anka, sama sama menghilang." Fadli kembali memberi informasi dengan mata yang masih fokus kelayar handphone.

"Lerbi sama antek anteknyamah pada pindah kota anjir. Lu pada gatau kalo mereka ngusik pemegang Argopolo?"

Fadli seketika itu juga mematikan handphonenya. Gosip maha dasyat apa ini!? Kenapa dia tidak tahu!?

"Weh Anjing, selesaiin dulu kek gamenya!" Reyhan sedikit kesal. Padahal setelah menerima 2 kali kekalahan, dia sangat yakin game yang ini tim nya akan menang.

"Diem nyet. Ini ada hot news!" Fadli sebagai lambe turah sangat diwajibkan untuk fokus pada bahasan ini.

"Dajal. Giliran ada berita panas aja lu segut!" Reyhan menjitak kepala temannya itu. Meluapkan kekesalannya.

"Daripada elu, segutnya pas ada video panas! Najis!"

Teman temannya yang lain sejenak diberi tontonan seru. Fokus kepada keduanya.

"Mau marah tapi dia bener." Reyhan mengalah. Lagipula dia juga sebenarnya penasaran dengan berita Lerbi ini. Tapi tidak sampai harus menghentikan segala aktifitasnya yang lain seperti yang dilakukan Fadli. Telinganya masih mampu menangkap suara meski mata dan tangan bekerja untuk memenangkan permainan.

Teman temannya yang melihat tingkah keduanya hanya bisa menggelengkan kepala. Mereka juga tertawa, karena kejadian itu cukup menghibur semuanya.

"Jadi gimana bro? Apa yang buat Lerbi Cs berurusan sama pemegang Argopolo? Dan siapa pemegang Argopolo itu? Wali kota? Kenapa Lerbi cs pada pindah? Apa karna diusir? Tapi inikan Delamar, bukan Argopolo?" Fadli memulai sesi wawancaranya.

Tama sedikit tertawa. Dia serasa berada di sesi kursi panas dalam acara gosip yang selalu ditonton ibunya.

"Ngalem dong babi! Nih si Tama jadi bingung mau ngejelasin dari mana!" Abdi memarahi orang yang salah. Fadli itu tidak akan diam saja jika dia disalahkan.

"Coba ngomong kek gitu lagi keguaa..." Fadli memberi perintah dengan sedikit ancaman. Tangannya memegang kotak tisu yang siap melayang kearah Abdi kapanpun dia mau.

The School Of CriminalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang