I'm comeback! Ada yang salah nih dlm penyebutan nama Saka.
SAKA ya pren, bukan SHAKA.
Emang sih beda sehuruf doang, tapi lain aja gitu kalau aku baca komen kalian terus namanya SHAKA😥 rada gimana gitu, kayak bukan cerita aku aja, nama tokohnya beda. *Plak, padahal beda satu huruf doang.
Yaudahlah, Saka ya, bukan Shaka.
****
Setibanya di dalam rumah Saka, gadis dengan pakaian acak-acakannya itu beralih mengok kiri-kanan, berusaha memeriksa sesuatu. Saka yang melihat gelagat mencurigakan Asya, menatap gadis itu heran. "Ngapain?"
Asya tersentak kaget. Sontak, ia menoleh ke arah Saka dengan menampilkan cengirannya. "Orang tau Saka, ada di rumah?"
"Gak."
Setelah menjawab, cowok itu segera naik ke atas kamarnya tanpa memperdulikan Asya sama sekali, sedangkan gadis itu hanya menatap kepergian Saka dengan mata yang mengerjap. Ingin duduk, ayolah, baju yang ia kenakan sendiri sedang basah, yang ada saat dia duduk, sofa tersebut malahan ikut basah.
"CEWEK, KIW." histeris seseorang dari arah dalam rumah.
Asya sontak menoleh ke arah sumber suara, alisnya sedikit bertaut melihat seorang lelaki dengan sebatang coklat di tangannya dan tangan yang satunya lagi memegang ponsel.
"Aska bukan?" tanya Asya memastikan.
Lelaki itu membulatkan matanya tak santai, lantas dia bertepuk tangan di tempatnya. "Lo masih ingat gue? Ternyata benar, cogan itu paling susah di lupain," ucapnya mendramatisir.
'Asya ingat Aska karena mukanya mirip Saka tau.' Batin Asya.
"Kak Sya," panggil Aska dan berjalan mendekat ke arah Asya. "Bang Saka beneran suka, ya sama lo?"
Asya terdiam lalu mengangguk saja.
"Good lah udah luluhin Bang Saka," bangganya dengan mengacungkan coklatnya ke atas.
Belum sempat Asya menjawab, tetapi sebuah baju lebih dulu terbang dan langsung hinggap di pelukannya. Pandangannya ia angkat dan menatap Saka yang baru turun dari atas tangga.
"Mandi buruan, habis itu ganti baju," titah Saka.
Asya menatap baju yang berada di genggamannya lalu kembali mengangkat pandangannya. "Boleh Asya pakai baju Saka?"
"Hm."
Aska yang melihat itu mesem-mesem sendiri di tempatnya, lelaki itu perlahan berjalan naik menuju kamarnya, tapi langkahnya terhenti saat masih berada di anak tangga ke dua. "Bang, sekalian ganti'in dalaman pacar lo, pasti basah semua!" teriak Aska sebelum benar-benar berlalu.
Asya yang mendengar itu lantas mengerutkan keningnya.
Sedangkan Saka, ia menoleh menatap ke arah Asya, alisnya saling bertaut lalu bertanya, "Dalaman lo basah juga?"
Bodoh! Sudah jelas habis hujan-hujan, masih saja bertanya.
"Mau gue ganti'in?"
Glek! Asya meneguk salivanya susah payah, jantungnya langsung berdetak dua kali lebih cepat akibat pertanyaan absurd dari Saka.
"IHHH, SAKA MESUM!"
"AHAHAH ABANG-NYA ASKA MESUMM!" histeris Aska dari lantai atas.
"Mau gak?" tanya Saka sekali lagi, tak menganggap sama sekali jeritan dua orang yang berbeda gender tadi.
"Saka apa'an sih?! Mesum banget otaknya!"
"Tau apa lo soal mesum?" heran Saka, bukannya meremehkan, karena memang otak gadis di hadapannya ini ya ... kadang polos, lemot, dan tiba-tiba mengatakan itu. Jelas aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
TARASYA [END]
Teen FictionSequel of DEVAMEL Singkat saja, ini sebuah kesedihan yang tertunda. Kisah tentang seorang Dhea Tarasya Leander, gadis cantik, imut dan juga pintar. Tapi di balik itu semua, ia memiliki sifat yang childish, egois, dingin dan juga bodo amat dalam seke...