[29] Untuk Hari Ini

5.4K 423 579
                                    

Yang gak vote ... gak apa-apa sih, suka-suka hati kalian lah. Eh gak deng, harus vote lah pokoknya.

Asya dan Cindy versi short hair nih.

Asya dan Cindy versi short hair nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☘️☘️☘️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☘️☘️☘️

Saka sedikit menunduk dan akhirnya berjongkok tepat di sisi kasurnya, kepalanya ia tundukkan dan menatap bagian bawah tempat tidurnya. Kosong. Kemudian kepalanya kembali ia angkat dan menatap sekitar kamarnya. Pandangannya terhenti pada salah satu bantal, tepat di atas bantal itu terdapat sebuah botol kecil yang berisi sebuah pil.

Pandangannya kembali menoleh dan menatap sebuah foto yang terdapat di sisi nakas, tangannya dengan gesit meraih foto tersebut. Satu nama yang tertera pada bingkai foto itu, Lusy. Kemudian, Saka memasukkan foto tersebut ke dalam laci nakasnya.

Tangannya kemudian meraih botol kecil yang berisi pil tersebut dan membawanya turun, melalui beberapa anak tangga.

Langkahnya terhenti pada anak tangga ke dua dari bawah saat melihat adik laknatnya berjalan ke arahnya dengan piring yang berisi cemilan.

Memilih mengabaikan, Saka berniat berjalan kembali menuju arah belakang rumahnya, tapi lagi-lagi langkahnya terhenti.

"Bang ... Kak Asya mana? Gak makan?"

Pertanyaan yang terlontar dari Aska membuat Saka terdiam beberapa detik. "Udah pulang," jawabnya kemudian.

"Pulang? Naik apa? Gak lo antar?"

"Berisik."

"Ck, gue serius nih."

Saka berbalik dan menatap wajah Aska yang tampak memang sedikit serius. "Gak tau, naik taksi kali."

"Lo yang mesanin?"

Hanya sebuah gelengan yang Saka berikan.

"Terus?"

"Udah gede. Dia bisa pulang sendiri," jawabnya dengan kesal, niatnya menuju ke belakang rumahnya terhenti hanya karena pertanyaan dari Aska.

"Gila! Jadi, maksud lo ... lo suruh dia jalan keluar kompleks buat nyari taksi?"

TARASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang