Asya| Saka
"Kebahagian itu bagaikan angin, bisa hilang kapan saja dan datang kapan saja. Jika angin bisa datang berbarengan dengan hujan, lantas, mungkin kah kebahagian itu datang berbarengan dengan luka?"
☘️☘️☘️
Jam dinding menunjukkan pukul setengah enam dini hari, setelah melaksanan shalat subuh, Asya sudah tak tidur lagi, bahkan gadis itu malahan sibuk menatap layar ponselnya lengkap dengan seragam sekolahnya. Menatap pesan beberapa hari kemarin dan juga hari ini.
Pesan yang membuat Asya menggeleng, memejamkan mata, senyum tidak jelas, bahkan menghembuskan napasnya kasar.
August 8
Saka, Asya udah di luar gerbang|
Masih lama, ya?||Balik, Sya. Gue di belakang lo
19:00
Asya udah makan, bosan harus ngapain🙁|
|Mau gue ke situ?
Kalau boleh, kenapa ngga?|
Asya tunggu, Saka|_____________________________________________
August 9
Saka beneran mau nganter Cindy dulu?|
|Tadi iya, tapi sekarang udah nggak
Loh, kenapa enggak?|
|Gue di depan kelas lo
|Keluar15:21
Makasih gelangnya, Sakaa|
|Suka?
Suka bangeeeet!|
Tadi Bang Kis sampai nanya loh|
Asya beli gelangnya di mana🙈|
Asya gak jawab, terus Bang Kis marah|
KAMU SEDANG MEMBACA
TARASYA [END]
Teen FictionSequel of DEVAMEL Singkat saja, ini sebuah kesedihan yang tertunda. Kisah tentang seorang Dhea Tarasya Leander, gadis cantik, imut dan juga pintar. Tapi di balik itu semua, ia memiliki sifat yang childish, egois, dingin dan juga bodo amat dalam seke...