57. BANDANA, SURAT DAN BROWNIES COKELAT

23.5K 1.6K 81
                                    

GAJE NIH, TAPI BACA AJA DEUH SIAPA TAU SUKA..

PART PENDEK

2 PART MENUJU ENDING

PANTENGIN TERUSS YA GAESSS

Vote+coment
kalo ada typo maafkeunn

Happy Reading
...

Semesta mengajakku tertawa pada masanya dan saat ini semesta menyadarkanku dengan kepergiannya

...

Sedari tadi Rea terus saja uring-uringan memikirkan Alexis, dari dua hari yang lalu gadis cantik itu menunggu Alexis datang untuk menjenguknya tapi sampai saat ini tidak ada tanda-tanda kehadiran cowok itu.

"Alexis mana sih, Fan? Kok Alexis gak jengukin Rea." tanya Rea yang terduduk diatas tempat tidurnya bersama Dion yang juga duduk di sampingnya.

"Jangan kebanyakan gerak Re, bisa jatoh gue." peringat Dion kesal karena pasalnya tempat tidur yang di tempati dirinya dan juga Rea bergoyang dan sedikit mengeluarkan bunyi decitan.

Rea mengerucutkan bibirnya kesal, gadis itu langsung saja memainkan ponsel yang sedari tadi di genggamnya.

"Lagian Refan ngapain sih deket-deket Rea, Rea bau tau belum mandi." sungut Rea tanpa melihat ke arah Dion sedikit pun.

"Gimana Lo mau mandi Dodol! Lo gerak aja susah." cibir Dion membuat Rea terdiam dengan raut wajah yang seketika berubah murung.

Dion yang menyadari perubahan raut wajah Rea pun dengan cepat menyimpan ponselnya ke atas nakas dan memeluk leher gadis itu.

"Canda, jangan baper." ucap Dion sembari menatap wajah gadis itu. Dion bisa melihat Rea yang kini hanya diam dengan bibir yang sedikit melengkung ke bawah.

"Sampai kapan?" tanya Rea menatap Dion.

"Sampai kapan Rea kayak gini? Apa Rea bener-bener gak akan bisa jalan normal kayak biasanya lagi?" lanjut Rea beralih menatap kakinya.

Dion memutar bola mata sembari menarik nafas berat, perlahan Dion merapihkan rambut-rambut kecil yang menutupi wajah Rea.

"Jangan mulai ya Re, udah cukup. Lo udah terlalu banyak buang air mata Lo, Lo kuat dan Lo pasti bisa bertahan. Ada gue, ada gue dimana pun Lo berada." ucap Dion tulus sembari menampilkan senyum tipis.

Rea perlahan menarik kedua ujung bibirnya membentuk senyuman, lalu dengan cepat Rea pun memeluk tubuh Dion dan menyandarkan kepalanya di dada bidang cowok itu.

"Maaf, Rea janji gak akan nangis lagi. Ini cobaan buat Rea dan Rea harus kuat. Tapi Alexis bakal jengukin Rea hari ini kan, Fan?" sontak Dion pun terdiam.

"Mungkin" balas singkat Dion.

Rea menghembuskan nafas kasar sembari mengerucutkan bibirnya. Matanya menatap ke sekeliling ruangan hingga sebuah pertanyaan muncul begitu saja di otaknya.

"Refan, tapi kenapa kaki Rea bisa cacat kayak gini?" tanya Rea dengan wajah polosnya. Dion menatap Rea dengan alis tertaut.

"Lo kecelakaan." balas Dion singkat membuat Rea mengerutkan dahinya mencoba mengingat.

ALEXIS |Lengkap|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang