06. BUKAN MIMPI

69.5K 4.4K 7
                                    

Kalo ada typo maapkeun
__

Happy Reading
...

Aku yang nyata hanya kamu anggap ilusi belaka yang tidak terlihat, tidak kamu gapai bahkan tidak kamu harapkan

•••

Rea berdiri di depan gerbang sekolahnya, gara- gara ia berjalan dan menunggu angkutan umum yang sayangnya tidak ada satu pun angkutan umum yang lewat ia harus terlambat datang kesekolah. Lihat saja sekarang ia harus pandai membohongi satpam yang tak lain adalah pak Udin itu.

"Pak Udin, bukain gerbangnya dong, ini baru jam 7 lewat 15 menit doang kok" ucap Rea memohon.

"Neng Rea ini gimana sih, Neng'kan sudah tau kalo sekolah itu masuk jam 7. Ini udah terlambat banget Neng" ucap Pak Udin.

"Yah pak, Bapak masa tega sih sama Rea, Rea dari rumah ke sini jalan loh Pak" ucap Rea sedih menghadapi nasibnya yang seperti ini.

"Lah salah Neng nya, udah tau Rumah neng Rea itu jauh, Biasanya neng teh diantar supir kenapa sekarang malah jalan" ucap pak udin tak mau kalah.

"ih Pak Udin" Kesal Rea. "Bukain dong please" lanjut Rea memohon namun satpam itu teteap menggelengkan kepalanya.

"Ya udah deh, makasih Pak Udin" ucap Rea lesu.

"Terus Rea harus kemana? Gak mungkin pulang kerumah ini'kan masih pagi" ucap Rea kepada dirinya sendiri sambil berjalan menyusuri luar sekolah dengan matanya yang menerawang ke arah sudut sekolah.

Matanya menyipit kala melihat cowok yang sedang berusaha memanjat tembok belakang sekolah, Rea pun segera menghampiri cowok tersebut dengan penasaran.

"Eh eh eh. Kamu juga telat ya" tebak Rea tanpa mengetahui cowok yang memakai hoodie hitam itu. Cowok itu tak menggubris ucapan Rea, ia malah memakai topi hitam yang ia pegang.

Rea cemberut ketika tahu cowok itu mulai memanjat tembok tersebut meninggalkannya di bawah sana.

"Tunggu dong, Rea ikut" ucap Rea memohon membuat cowok itu mengurungkan niat untuk meloncat ke bawah dan menoleh ke arah Rea. Rea membulatkan matanya kala mengetahui jika cowok itu adalah ketua Ringstar.

"Aa-lexis" Ucap Rea terbata

Aduh Re kok jadi deg-degan gini, Alexis oasti bakal marah.Rea pergi aja deh Batin Rea seraya memundurkan langkahnya pelan sedangkan Alexis terus saja menatapnya.

"Eum Alexis, kalo Rea gak boleh ikut manjat gak papa kok. R-rea pulang aja hehehe" Ucap Rea membalikan badannya memunggungi Alexis yang ada di atas tembok sana. Rea hendak melangkah pergi namun suara Alexis berhasil membuatnya kembali terdiam.

"Naik" ucap Alexis singkat membuat Rea mengigiti jari telunjuknya. Dengan gemetar Rea membalikan tubuhnya kembali.

"N-naik?" ucap Rea dengan nada bertanya.

"Ck" Alexis berdecak.

"Eum tapi R-rea gak tau cara naiknya?" ucap Rea jujur membuat Alexis menghembuskan nafas kesal.

Hap

Alexis turun kembali dari atas tembok lalu ia pun berdiri dihadapan Rea menatap tajam gadis itu, tanpa pikir panjang Alexis membalikan tubuhnya dan berjongkok di depan Rea dengan tangannya yang memegang tembok.

ALEXIS |Lengkap|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang