30. BANTUAN DAN PERMINTAAN

39.3K 2.5K 59
                                    

Sebelum membaca, maaf jika nanti ada typo yang tak disengaja.

HAIII JANGAN LUPA FOLLOW IGKU YUKK BIAR MAKIM SEMANGAT up!!!!

@st_nyntii




Happy Reading

••

Jika kamu hanya ingin bermain-main, silahkan pergi. Hatiku bukan tempat untuk sekadar bermain.

Jika kamu suka, hilangkan ego-mu untuk sekadar mengucapkan isi hati yang sebenarnya.

Jika kamu tak suka, jangan memberi harapan tanpa kepastian.

Duniaku bukan hanya tentang kamu.
Duniamu juga bukan hanya tentang aku.

Pilihanmu adalah pilihan terbaik untuk hatimu.

Soal perasaan hanya kamu yang mampu mengendalikannya.

-ALEXIS-


"Ih lepasin, dasar tembok." cibir Rea yang sedari tadi meronta-ronta, saat ini ia sedang ditarik paksa oleh Alexis yang berjalan didepannya dengan langkah cukup lebar membuat Rea kesulitan untuk menyeimbangkan langkahnya dengan langkah Alexis.

Alexis membawa Rea ke kantin, dibelakang keduanya ada ke empat sahabat Alexis dan kedua sahabat Rea yang mengikuti mereka dengan pikiran penuh pertanyaan.

"Cowok tembok, kita mau kemana sih? Kaki sama tangan Rea sakit tau." ucap Rea sedikit meringis. Namun, dihiraukan oleh Alexis.

"Yo si Alexis napa dah, tiba-tiba nembak si gaspol?" tanya Edwan yang berdiri disamping Jio.

"Dikira gue bapaknya." balas Jio asal.

"Perasaan gue gak enak sumpah." ucap Hirro yang jalan di belakang Jio dan Edwan.

"Ikutin aja alurnya si Alexis, heran sama tu anak. Bilangnya gak suka tapi gercep langsung dor-dor." cerocos Fino dengan sedikit menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sabar, yang gak ganteng mending sadar diri. Mundur lagi gak usah berhenti." Hirro menepuk-nepuk bahu Fino membuat Fino hanya menatap ke arahnya dengan tatapan horror.

Akhirnya Alexis dan Rea sudah tiba di depan pintu kantin dengan ke enam sahabat mereka yang ada dibelakangnya. Namun mereka tak langsung masuk kedalam kantin, melainkan berdiri diambang pintu hingga membuat tatapan seisi kantin mengarah padanya.

"Sil perasaan gue kagak enak deh." ucap Tya setengah berbisik kepada Sisil.

"Hooh sama Ty gue juga, tapi ya udahlah kita liat aja dulu." ucap Sisil seraya menatap pasangan baru itu.

Rea mendongak menatap Alexis yang tubuh cowok itu sangat tinggi dibanding dengannya.

"Tembok stt tembook." Rea memanggil  Alexis dengan suara pelan. Jujur saja Rea bingung dengan sikap Allexis ini, ada apa dengan cowok tembok ini? Kenapa tiba-tiba berubah? Oh ayolah Rea bingung.

"Buat kalian semua, pesan makanan yang kalian suka gue traktir." ucap Alexis datar namun mampu membuat seisi kantin bersorak gembira.

ALEXIS |Lengkap|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang