43. CERITA DINA

28.4K 2K 219
                                    


Happy Reading
•••

Hujan tak pernah lelah untuk datang, walau terkadang  ada sebagian orang yang tidak mengharapkannya.

Bulan terkadang tak nampak, walau ia tau jika banyak yang menyukai cahayanya ditengah malam.

Awan tak selalu menetap walau dia tau jika terkadang ada beberapa diantara mereka yang mengaharapkannya untuk diam dan tak bergerak untuk pergi.

Adakalanya kita harus sadar jika yang diharapkan, suatu saat nanti akan pergi tanpa kita bisa merasakan apa arti dari kata memiliki.

Dan

Adakalanya kita pun harus sadar,
jika apa yang tidak pernah kita harapkan akan datang tanpa kita inginkan.

-ALEXIS-

Warning⚠
..

Typo bertebaran,

Follow ig: @st_nyntii

....

Alexis duduk diatas motornya, saat ini ia sudah berada didepan rumah gadis yang tak lain adalah Rea sang kekasihnya.  Jam sudah menunjukan pukul 19:30 malam dan rencananya ia akan mengajak Rea untuk  ikut dengannya bertemu Bunda Briva.

"Ehem" suara deheman halus membuat Alexis menoleh mencari sumber suara.

Seketika bibirnya berkedut geli ketika melihat gadis cantik dengan penampilan yang sangatlah lucu baginya sedang berdiri disamping motor sportnya. Siapa lagi jika bukan Rea.

Alexis memperhatikan penampilan Rea dari bawah sampai keatas, dimulai dari sandal putih berbulu halus persis seperti sandal tidur, celana kodok berwarna hitam, baju lengan panjang putih dan rambut yang digerai kebelakang dihiasi bandana bunga yang berkelip.

Lucu batin Alexis seraya tersenyum tipis.

"Maaf ya lama." ucap Rea merasa tak enak.

"Gak papa." ucap Alexis seraya memberikan satu helm berwarna abu kepada Rea, dengan senang hati Rea menerima helm itu.

"Orangtua Lo mana? Gue belum izin" tanya Alexis menatap pintu besar rumah Rea.

Rea menggelengkan kepala. "Gak ada, Mama sama Papa malem ini lembur katanya. Cuma ada Bibi sama Mang Wawan doang." balas Rea.

"Tapi Rea udah izin main kok, asal pulangnya jangan malem-malem." lanjut Rea. Tanpa banyak berfikir Alexis pun mengangguk dan menyuruh Rea untuk cepat naik ke atas motornya.

Rea memegang pundak Alexis untuk membantunya naik keatas motor besar itu.

"Alexis" panggil Rea setelah ia sudah duduk diatas motor Alexis.

"Kenapa?" tanya Alexis menatap Rea dari kaca spionnya.

"Rea gak pake helm gak papa ya? Rea pake bandana, jadi susah." ucap Rea sambil memegang bandana yang melingkari kepalanya.

ALEXIS |Lengkap|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang